benuanta.co.id, TARAKAN – Keluhan warga terkait genangan air di sekitar Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) ditindaklanjuti oleh Komisi III DPRD Kota Tarakan.
Diketahui terdapat drainase yang dangkal di sekitar RT 1 Jalan Hake Babu Kelurahan Karang Harapan sehingga turut menyebabkan adanya genangan air di RSUKT.
Ketua Komisi III DPRD Tarakan, Randy Ramadhana Erdian mengatakan, genangan air tersebut jika tak ditangani dikhawatirkan akan mencemari lingkungan sekitar.
“Sehingga dikhawatirkan apabila terjadi genangan limbah-limbah medis ikut terbawa mencemari lingkungan sekitar,” ujarnya saat melakukan kunjungan lapangan (Kunlap), pada Senin (23/12/2024).
Dalam kunlap tersebut, DPRD Tarakan turun bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, Kecamatan Tarakan Barat, Kelurahan Karang Harapan, RSUKT dan Ketua RT.
“Tindak lanjut dalam waktu dekat, pihak DPUTR akan melakukan normalisasi terkait aliran airnya. RT setempat juga akan membantu dengan melakukan kerja bakti,” lanjutnya.
Randy menyebut untuk drainase sudah dikoordinasikan dengan DPUTR Kota Tarakan. Namun, kendalanya, jalur air di RT 1 belum dapat langsung menuju ke laut. Jika kelanjutan pembangunan drainase terkendala anggaran, pihaknya siap memfasilitasi pengajuan anggaran di tahun 2025.
“Soalnya drainase ini juga yang jalur air langsung menuju ke laut. Sedangkan kondisi drainase yang ada sekarang, belum tembus ke laut sehingga menyebabkan terjadi genangan hingga ke RSUKT,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUKT, Joko Haryanto menegaskan, pihaknya memastikan tak ada genangan yang tercemar limbah medis.
“Air yang dialiri dan dibuang ke saluran parit, sudah melalui proses pengolahan limbah. Ciri-ciri airnya jernih, tidak berbau dan tidak mengandung bakteri. Terkait ada genangan yang berwarna apakah memang benar dari proses pengolahan limbah medis atau jangan-jangan dari material bangunan. Yang dikeluhkan ini jauh dari rumah sakit,” bebernya.
Terkait persoalan ini, RSUKT bersedia terbuka jika ada warga yang ingin melihat proses pengolahan limbah medis. Joko juga berharap agar drainase bisa dikeruk oleh DPUTR dan DLH.
“Harapan kami komunikasi baik dan kami terbuka juga sama warga sekitar,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli