Tim Balakar Dibentuk untuk Wilayah Padat Penduduk di Pesisir

“Secara administrasi membuat surat (mengajukan hydrant) tetapi kita juga belum pernah membuat surat, ketika terjadi (kebakaran) beberapa saat lalu saya berpikir perlukah kirannya (hydrant). Walaupun kita dekat dengan laut ketika air surut maka tidak bisa, makanya perlu dibantu dengan adanya hydrant, mengurangi mobil yang wira wiri itu. Dengan adanya hydrant penanganannya lebih cepat,” ujarnya.

Hingga saat ini, menurut Jumanto, di Karang Anyar belum terdapat hydrant, hanya di pinggir jalan protokol. Keberadaan hydrant diperlukan di tengah pemukiman. Jumanto mengimbau kepada warganya agar selalu waspada ketika memasak di dapur jangan ditinggalkan. Selain itu, sambutan arus listrik seperti kabel pun harus diperhatikan. Jangan menyambung sambungan listrik oleh yang bukan ahlinya, karena tidak memenuih standarisasi PLN. Hal itu dapat membahayakan.

“Harus hati-hati, waspada untuk warga karang anyar, jangan sampai ada percikan api, meninggalkan api ketika keluar rumah, karena sangat berbahaya. Api kecil jadi sahabat ketika besar menjadi musuh, lawan, perlu diantisipasi kita semua,” jelasnya.

Baca Juga :  Belasan Jukir Liar di Tarakan Diamankan Tim Saber Pungli

Jumanto juga mengharapkan teknisi PLN melakukan pengecekan dan perawatan kepada kabel-kabel listrik milik PLN. Ia mengandaikan seperti barang tertentu yang memiliki masa kadaluwarsa. Begitu pula terhadap kabel listrik.

“Saya inginnya ada dilakukan instalasi ulang dalam kurun waktu sekian tahun, selama ini banyak yang kita dengar korsleting listrik (penyebab kebakaran), itu yang selalu menjadi alasan, apakah instalasi sudah sanking lama atau standarisasi kabel juga kurang bagus, perlu dilakukan sosialisasi dari pihak PLN, tenaga teknisnya,” ujar Jumanto.

Baca Juga :  Dinsos Tarakan akan Segera Pulangkan Korban TPPO

Soal tata ruang, semestinya ada penataan. Namun, lagi-lagi soal biaya yang tidak sedikit dikeluarkan untuk membereskan penataan kota ini. “Saya pikir perlu penataan, tapi harus banyak cost yang banyak, sangat perlu diadakan perawatan, perbaikan, pelebaran. Kembali ke cost, bayangkan setengah meter sampai Rp1 juta, kan lumayan, itu kalau ganti rugi, kalau tidak ya Alhamdulillah, tingkat kesadaran masyarakat juga kurang dalam membangun,” pungkasnya. (arz)

TS Poll - Loading poll ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *