Masuk Wilayah Padat Penduduk, Kelurahan Karang Anyar Perlu Hydrant
TARAKAN – Wilayah pesisir Tarakan termasuk kategori wilayah padat penduduk, termasuk bentuk bangunannya yang berbahan kayu berpotensi cepat dilahap sijago merah bila terjadi kebakaran. Wilayah pesisir dinilai tidak cocok untuk dipasangkan hydrant karena kondisi geografisnya. Sehingga kehadiran Balakar (Barisan Relawan Kebakaran) dianggap lebih tepat.
Lurah Kelurahan Selumit Pantai, Melky Laboran, S.STP menuturkan, di wilayah pesisir sudah ada Balakar. Balakar terdiri dari profil penampungan air, mesin pendorong air dan perlengkapan pendukungnya. Termasuk masyarakat sekitar yang tergabung di dalam Tim Balakar.
“Kalau kami di wilayah pesisir sudah ada Balakar, kalau hydrant kan air tanah yang di jalan, kalau kita pesisir pasang di mana hydrantnya, jadi makanya kita di pesisir ada Balakar. Air ditampung dalam profil ada 7 profil, lalu dipasangkan alat semprot itu, lebih berfungsi itu,” ungkap Laboran kepada Benuanta.
Hanya saja, menurut Laboran, yang menjadi kendala pihaknya perawatan dan pengecekan mesin milik Balakar ini sangat diperlukan dari dinas teknis agar sewaktu dibutuhkan bisa berfungsi secara maksimal. Bahkan, diharapkan mesin tersebut dilakukan pengecekan secara berkala.
“Sekarang ini perawatannya, pengecekan mesinnya yang kami perlukan, perawatan terhadap keberadaan Balakar dengan pengecekan mesinnya, itu kendalanya. (Harusnya) intens dilakukan pengecekan Balakar itu,” jelasnya.
Apakah kehadiran Balakar efektif bagi warga pesisir, lanjut mantan Luran Selumit ini, efektif dengan keadaan di belakang BRI karena kondisi wilayahnya tidak memungkinkan ada hydrant. “Efektif dengan keadaan begitu, hanya saja itu harus adanya perawatan dan peninjauan dari tim BPBD, intens memeriksa keadaan Balakar di setiap daerah di wilayah Selumit Pantai,” ujarnya.