Perkuat Kerukunan Umat Beragama, 40 Warga Sebatik Ikuti Advokasi Deteksi Dini Konflik Sosial

benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebanyak 40 warga dari berbagai latar belakang agama di Pulau Sebatik mengikuti kegiatan Advokasi Pencegahan dan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, Kamis (7/8/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Kampung Sadar Kerukunan Laudres, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kerukunan antarumat beragama serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi konflik sosial, khususnya di wilayah perbatasan yang memiliki keberagaman tinggi.

Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nunukan, H. Sayid Abdullah, menyampaikan bahwa Pulau Sebatik merupakan miniatur keragaman Indonesia yang patut dibanggakan, namun juga perlu dijaga dengan serius.

Baca Juga :  Diduga Korsleting Listrik, Satu Rumah di Desa Aji Kuning Nyaris Hangus

“Pulau Sebatik dengan keberagamannya memiliki potensi besar untuk menjadi contoh kerukunan umat beragama di wilayah perbatasan. Namun potensi ini tentu harus terus dijaga dan dirawat secara kolektif melalui langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini terhadap konflik,” kata H. Sayid Abdullah.

Ia menegaskan pentingnya sosialisasi dan penguatan ketahanan sosial masyarakat di tengah dinamika kehidupan beragama saat ini.

Baca Juga :  Pramuka Garuda Nunukan Melonjak, Target Provinsi Terlampaui

Menurutnya, konflik sosial, terutama yang berlatar keagamaan, bukan hanya berpotensi mengganggu harmoni masyarakat tetapi juga dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menghambat pembangunan nasional.

Yang menjadi catatan penting adalah fokus dalam kegiatan advokasi ini antara lain, Mekanisme Pencegahan Dini Konflik: Mengidentifikasi potensi konflik sejak awal dan melakukan langkah-langkah antisipatif. T

eknik Deteksi Dini: Mengenali tanda-tanda awal munculnya konflik dan meresponsnya secara cepat dan efektif. Dan Strategi Advokasi: Mendorong komunikasi dan dialog lintas agama sebagai sarana membangun kohesi sosial.

Baca Juga :  Aktifitas Ekspor Rokok di Pelabuhan Tunon Taka Jadi Pertanyaan, Publik Minta Transparansi 

Melalui kegiatan ini, diharapkan warga Sebatik semakin memahami pentingnya menjaga harmoni dan mampu menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat yang plural.

“Deteksi dini bukan hanya tugas pemerintah atau aparat, tapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat,” tambah Sayid Abdullah.

Reporter: Darmawan

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *