benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Realisasi penggunaan Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2024 dinilai berjalan lamban. Badan Keuangan dan Aset Daerah(BKAD) Provinsi Kaltara beberkan beberapa OPD yang capaian realisasi APBD paling rendah dan OPD yang capaian realisasi APBD tertinggi.
Diungkapkan oleh Kepala BKAD Kaltara, Denny Harianto capaian realisasi APBD Provinsi Kaltara 2024 ini memang masih lamban karena masih berada diangka 64 persen.
Dari angka 64 persen itu, jika dikalkulasikan semua OPD yang ada di Lingkungan Provinsi Kaltaraa, DPUPR-Perkim Kaltara berada diurutan terbawah dengan capaian realisasi APBD paling rendah.
“Karena OPD itu yang mempunyai kegiatan paling banyak diantara OPD lainnya. Tapi capaian realisasinya baru 40 persen dan paling bawah diantara OPD lainnya,” kata pria yang akrab disapa Denny, pada Senin, 23 Desember 2024.
Sedangkan OPD dengan tingkat realisasi APBD tertinggi dipegang oleh OPD Kesbangpol Kaltara dan Pol-PP Kaltara.
Ia menjelaskan hal itu disebabkan adanya faktor Pemilu yang banyak melibatkan kegiatan Kesbangpol dan Pol-PP Kaltara.
“Hal itu juga berpengaruh karena APBD sempat dialihkan ke sana. Tapi bukan berarti OPD lainnya tidak melaksanakan kegiatan, karena kemungkinannya semua masih tahap proses pelaporan kinerja,” ungkapnya.
Meski demikian, jika nantinya pelaporan realisasi OPD dibagian teknis belum dapat dimaksimalkan. Maka Denny memastikan realisasi APBD Pemprov Kaltara tahun 2024 akan kurang dari capaian ditahun 2023 yang mencapai 92 persen.
“Makanya untuk OPD yang masih rendah realisasinya kita harapkan dapat mempercepat kinerja dan realisasi penggunaan APBDnya,” lanjutnya lagi.
“Karena jika tidak hal itu akan menjadi penilaian pusat. Makanya dalam hal ini kita butuh komitmen yang kuat dan keseriusan dalam menjalankan kegiatan pemerintah agar realisasi APBD bisa maksimal,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli
