benuanta.co.id, NUNUKAN – Uji coba program makan bergizi gratis di Kalimantan Utara (Kaltara) sukses dilakukan. Pjs Gubernur Kaltara, Ir Togap Simangunsong menyampaikan, letak geografis di Indonesia dengan Rp 15 ribu per anak tidak bisa diterapkan, karena harga kebutuhan pokok berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
“Wilayah kita ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda, mulai dari transpotasi ini yang menentukan harga,” kata Togap Simangunsong, Kamis (31/10).
Sementara presiden meminta proram makan bergizi gratis semua harus mendukung. Bentuk dukungan pemerintah daerah terkait program makan bergizi gratis, karena ada kewenagan seperti provinsi memiliki kewajiban membina SMK/SMA termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Sedangkan tugas pemerintah kabupaten/ kota mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP), termasuk ibu hamil.
“Dengan Rp 15 cukup hanya sampai di empat sehat saja, karbohidrat, sayur, buah dan lainya. Mungkin cukup, tapi untuk susunya yang diperlukan untuk pertumbuhan otak dan tulang. Kayaknya anggaran seperti itu tidak cukup,” jelasnya.
Togap Simangunsong, menyampaikan pihaknya sudah melakukan percobaan di Kabupaten Malinau makan bergizi gratis dengan per pack Rp 25 ribu. Sedangkan di Kota Tarakan Rp 20 ribu. Untuk pulau Nunukan Rp 20 ribu, sedangkan wilayah empat dan Krayan berkisar Rp 30 ribu per anak.
“Data ini akan saya bawa ke pemerintah pusat agar yang membuat kebijakan tahu, yang tidak pernah turun ke daerah paham situasi daerah,” tutupnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa