Zainal yang Selalu Dekat dengan Masyarakat

HANYA Zainal Arifin Paliwang yang dekat dengan masyarakat. Hal ini tidak dapat dipungkiri setelah menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) pada 2021 lalu. Sejak menjadi Gubernur, Zainal selalu tampak dekat dengan masyarakat. Namun itu bukan menjadi framing semata bagi dirinya. Sejak dicalonkan sebagai Gubernur Kaltara pada periode pertama, masyarakat Kaltara mengidamkan pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.

Zainal hadir sebagai satu – satunya kepala daerah yang tak memberikan batasan kepada masyarakat Kaltara terhadap dirinya. Bisa dilihat dari setiap kegiatan Zainal yang turun langsung ke masyarakat pesisir, pedalaman hingga perbatasan Kaltara. Bahkan, Zainal selalu hadir di momen kegiatan – kegiatan yang tergolong kecil. Padahal, ia adalah seorang Gubernur. Ya, tapi begitulah Zainal. Selalu ingin dekat dengan rakyatnya.

Disuatu kesempatan, Zainal pernah bercerita tentang kenapa dirinya begitu dekat dengan rakyatnya. Padahal, sebagai Gubernur bukankah harus fokus kepada pembangunan Kaltara. Zainal tersenyum lantas menganggap jabatan Gubernur hanyalah bagian dari amanah demokrasi. Selebihnya, ia ingin hadir langsung membawa dirinya ke tengah – tengah masyarakat Kaltara demi melihat, mendengar, dan merasakan langsung apa yang diinginkan masyarakat pada umumnya.

“Saya juga bagian dari masyarakat. Sejak awal saya sudah pastikan kepada seluruh pendukung dan masyarakat Kaltara, bahwa di awal hingga di akhir pemerintahan saya sebagai Gubernur saya akan selalu bersama masyarakat. Karena masyarakatlah saya berada di sini, dan maka dari itu saya harus bisa maksimal menjadi melayani masyarakat,” tuturnya.

Sosok Zainal memang baru dikenal masyarakat Kaltara sejak 2018 saat menjabat sebagai Wakapolda Kaltara. Bersama Kapolda Indrajit waktu itu, Zainal sudah dikenal berbaur dengan masyarakat. Kedua sosok pimpinan Polda Kaltara itu juga terbilang kompak. Keduanya tak jarang sangat sering menghadiri kegiatan masyarakat Kaltara di mana pun. Kebiasaan bersama masyarakat itu, mengantarkan Zainal menjadi Gubernur Kaltara.

Zainal yang mampu mencuri perhatian dari berbagai golongan masyarakat ini akhirnya didorong menjadi Calon Gubernur pada Pilkada 2020. Zainal menang dengan 45.86 persen. Setelah kemenangan, tampak berbondong – bondong masyarakat dari berbagai kultur menghimpun kekuatan untuk berkumpul merayakan kemenangan Zainal. Sejak saat itu, Zainal dikenal sebagai pemimpin yang peduli masyarakat.

Zainal Datang untuk Membangun Kaltara

Setelah sukses turut membantu pembangunan Polda Kaltara, Zainal lebih jauh melangkah ingin membawa Kaltara lebih baik. Langkah Zainal tak terbendung meski tak jarang berbagai pihak ingin menghambat langkahnya. Zainal bersikeras apa yang ia lakukan hanya demi Kaltara. Menurutnya, Kaltara butuh pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Bukan tanpa sebab ia sampaikan hal itu. Dikarenakan, geografis Kaltara yang memiliki medan yang berat menjadi tantangan bagi setiap kepala daerah yang memimpin Kaltara.

“Maka itu saya sangat ingin turun langsung ke wilayah – wilayah yang perlu kita bangun. Anggaran kita (Kaltara) tidak sebesar anggaran provinsi lain. Kita harus berjuang penuh di pusat agar wilayah kita ini menjadi bagian dari provinsi yang diperhatikan pusat. Alhamdulillah, investasi di Kaltara saat ini cukup membaik dan meningkat,” katanya.

Investasi Kaltara perlu didukung semua kalangan. Menurut Zainal, investasi yang sedang berkembang di Indonesia kali ini adalah blue dan green economy. Tak sedikit investor berbondong-bondong mengalihkan perhatiannya kepada kedua konsep investasi tersebut. Saat ini, pembangunan green energy sedang berlangsung di Kaltara. Proyek Strategis Nasional (PSN) dan investor yang meneken kerjasama langsung dengan Pemprov Kaltara saat ini, menurutn Zainal adalah bagian dari pembangunan Kaltara yang berkelanjutan.

“Investasi yang datang ke daerah kita harus didukung dengan SDM serta penyesuaian UMKM kita juga, agar mendapat dari manfaat investasi ini. Ada beberapa investasi energi hijau yang sedang dibangun di Kaltara. Ada pembangunan PLTA Kayan yang akan memenuhi kebutuhan listrik KIHI, dan akan menyumbang listrik hijau ke seluruh Kalimantan. Pembangunan tahap I PLTA ini ditargetkan rampung 2028,” terangnya.

Selain itu, pembangunan energi hijau lainnya datang dari pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIPI) di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan. KIPI, menjadi salah satu pembangunan andalan Presiden Jokowi. Sebab, pembangunan kawasan ini merupakan dari target dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia ke depan. Kaltara dalam hal ini, menjadi posisi strategis pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Zainal juga mengingatkan bahwa banyak investor asing yang akan melakukan investasi di Kaltara. Seperti perjanjian kerjasama dengan Fortescue Futures Industries yang bekerjasama dengan Pemprov Kaltara pengkaji pembangunan pabrik pabrik hidrogen dan amonia di Kaltara. Serta, masih banyak model investasi lain yang akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi maupun infrastruktur secara keseluruhan bagi Kaltara ke depan.

Terhadap pembangunan ini, Zainal di setiap momen berjumpa dengan masyarakat selalu menyampaikan bahwa pentingnya peningkatan kemampuan masyarakat maupun Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat bersaing dengan SDM dari luar. Kebermanfaatan investasi yang akan berlangsung di Kaltara, harus dapat dimaksimalkan seluruh masyarakat maupun generasi muda di Kaltara.

“Saya selalu ingatkan agar semua anak muda jangan berhenti untuk belajar dan meningkatkan kemampuan di masing – masing bidangnya. Adanya investasi ini kita juga harus ikut menyesuaikan. Hari ini masih pembangunan, saya punya cita – cita anak Kaltara harus menjadi SDM di masing – masing investasi itu ke depan,” sebutnya.

Oleh sebab itu, Zainal kekeh meningatkatkan sektor pendidikan di kalangan peajar. Muali menyalurkan beasiswa hingga program beasiswa bahasa asing. Menurutnya, jika sektor pendidikan ini tida didukung maksimal, ia khawatir SDM Kaltara ke depan sulit bersaing dengan SDM dari luar Kaltara. Bukan tanpa sebab, lantaran investasi yang berada di Kaltara pastinya membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan memiliki kemampuan yang belum banyak dimiliki SDM di Kaltara.

“Maka, kita perlu menyiapkan SDM kita agar menjadi yang terbaik bagi masing – masing pembangunan ini ke depan. Kita sudah proyeksikan SDM kita unggul di bidang yang pasti akan diperlukan masing – masing kawasan yang dibangun oleh pemerintah di Kaltara,” paparnya.

Membangun Kaltara Perlu Aksi Nyata

Zainal menyebutnya sebagai aksi nyata. Ia bukan sekedar datang di suatu daerah Kaltara lalu pulang tanpa membawa aspirasi. Zainal bahkan berani mengambil risiko kala mengecek langsung jalan penghubung antar wilayah hingga ke Krayan menggunakan kendaraan melalui jalur darat. Tantangan ini diambil Zainal lantaran dirinya ingin tahu persis apa yang harus dibangun nantinya. Menurut Zainal, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang harus tau apa yang diperlukan masyarakatnya.

“Saya beberapa kali keluar masuk pedalaman. Waktu itu saya masuk menggunakan kendaraan. Luar biasa medan yang ditempuh. Saya bawa beberapa orang pusat agar mereka juga tau rasanya medan di Kaltara bagaimana. Di Pusat, tinggal saya sampaikan saja pengalaman itu dan apa aspirasi warga Kaltara di pedalaman, kebutuhan yang diperlukan itu apa. Jadi, kita tau apa yang perlu dan tidak perlu. Membangun Kaltara itu tidak hanya modal ngomong, perlu aksi,” cetus Zainal.

Pengelolaan pemerintahan yang baik juga dilakukan Zainal. Baginya, SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Kaltara juga perlu ditingkatkan dalam mengimbangi proses pembangunan daerah. Berbagai upaya yang telah dilakukan Zainal kerap terkendala lantaran beberapa Organisasi Prangkat Daerah (OPD) yang masih belum memahami sistem dalam pembangunan yang dimaksud oleh Zainal. Maka, tak jarang Zainal melakukan pergantian Kepala OPD saat menjabat Gubernur Kaltara.

Transisi kepemimpinan Kepala OPD ini dianggapnya perlu. Sebab, gaya memimpin Zainal yang tak pernah berhenti bergerak ini kadang masih sulit diadopsi secara keseluruhan. Pernah terbersit di benak Zainal kala ia sangat ingin meningkatkan daya saing perikanan dan pertanian Kaltara. Meski anggaran di kedua sektor itu tidak mempuni, Zainal selalu punya cara terbaik. Salah satunya menjeput langsung berbagai program pemerintahan pusat dari masing – masing kementerian.

Aksi lapangan Zainal di dua sektor ini, bukan isapan jempol belaka. Zainal yang melihat potensi di pertanian, akan mewujudkan pertanian yang mencangkup seluruh wilayah di Kaltara dengan memanfaatkan program pertanian pemerintah secara berkala. Begitu juga dengan sektor perikanan, Kaltara yang kaya akan hasil perikanan akan mewujudkan ekonomi yang besar bila dikelola dengan baik. Di sini, Zainal kerap menjumpai petani dan nelayan kecil dalam berdiskusi secara langsung agar mendapatkan aspirasi yang dibutuhkan untuk membangun kedua sektor tersebut.

“Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah itu perlu dilakukan. Sebagai Kepala Daerah, perlu tau apa yang akan disalurkan ke daerah kita jangan sampai tidak tepat. Banyak program – program pusat yang bisa kita sinkronkan dengan daerah kita. Saya yakin Kaltara menjadi salah satu wilayah prioritas dalam pembangunan Pusat, termasuk Perikanan dan Pertanian,” sebutnya.

Kaltara Masih Membutuhkan Zainal

Sebagai daerah yang masih membutuhkan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia, Kaltara saat ini membutuhkan pemimpin yang dekat dengan masyarakat dengan semua golongan. Zainal, menjadi salah satu calon kepala daerah yang terbilang dekat dengan masyarakat. Tak lagi bisa dipungkiri Zainal menjadi figur yang masih diperlukan Kaltara ke depan. Kaltara yang baru akan melakukan tiga kali Pemilihan Gubernur (Pilgub) ini, belum ada figur yang benar – benar selalu berbaur kepada masyarakat. Baik sebagai pemimpin maupun sebagai calon pemimpin.

“Saya tidak datang dengan masyarakat karena ingin berperan langsung dalam membangun Kaltara. Saya bukan tipikal seorang pemimpin yang begitu terpilih lalu tidak lagi turun ke masyarakat karena hanya sibuk di pemerintahan. Saya selalu usahakan hadir di mana pun. Begitulah cara saya membawa pemerintahan yang dekat dengan masyarakat,” akunya.

Meski banyak kritik terhadap dirinya, menurut Zainal itu bagian dari kepedulian masyarakat terhadap suatu kepemimpinan. Zainal, menjawab keraguan dari berbagai prespektif tersebut dengan pencapaian kinerja dan pembangunan bagi Kaltara. Bagi Zainal, kultur politik dalam membangun suatu daerah tidak dapat disamakan dengan daerah lain, atau pemahaman politik luar. Sebab, Kaltara memiliki khas yang pastinya berbeda. Maka, Zainal membawa gaya yang berbeda pula dalam membangun Kaltara. Yakni, hadir langsung di masyarakat dan seluruh wilayah Kaltara.

“Semepet – mepetnya waktu saya, saya pastikan akan hadir. Begitulah pemimpin. Kita dipilih masyarakat, dan harus mau jadi pelayan masyarakat. Bukan hanya duduk di kantor saja, melainkan juga harus lihat dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat kita,” tuturnya.

Zainal telah melakukan yang terbaik untuk Kaltara, serta apa yang diinginkan masyarakat. Keinginan masyarakat terhadap pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan membangun, telah diupayakan Zainal dengan waktu kepemimpinan yang singkat, selam 3 tahun 6 bulan. Saat ini, Zainal kembali bertarung di Pilgub Kaltara 2024 – 2029. Sebagai calon gubernur, kali ini Zainal tetap membawa dirinya sebagai calon pemimpin yang dekat dengan seluruh masyarakat. Itu karena bukan semata momen politik, namun merupakan khas yang telah melekat pada Zainal. (***)

Editor: Nicky Saputra

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *