benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan alasan terjadi cuaca panas dan gerah belakangan ini terjadi di Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya di Kota Tarakan.
Cuaca Kota Tarakan beberapa hari belakangan ini terasa sangat panas dan terasa gerah namun, suhu udara masih berada di kategori normal. Terkait hal tersebut, Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi menuturkan, ini diakibatkan oleh letak Kota Tarakan yang memang dikelilingi oleh laut sehingga saat tidak ada awan panas akan sangat terasa.
“Kita pulau kecil dan dikelilingi laut. Laut ini kan mudah panas jadi terasa panasnya. Mungkin yang membuat terasa lebih panas itu kelembabannya rendah jadi gerah rasanya,” ujarnya, Kamis, (5/9/2024).
Tak hanya itu saja, hal ini juga diakibatkan oleh kandungan air di udara yang berkurang sehingga terasa panas sekali. Kendati demikian, menurut pantauan curah hujan Kota Tarakan masih dalam batas wajar dan normal seperti biasanya.
Khilmi menjelaskan, kelembaban udara berkurang disebabkan oleh kurangnya masa uap air. Pasokan uap air datang dari dua tempat yaitu Asia dan Timur. Jika pasokan uap dari Asia akan cenderung lebih basah. namun ketika berasal dari Timur maka pasokan uap cenderung lebih kering.
Selain itu, di bulan September curah hujan diperkirakan masih tinggi, bulan Oktober dan November masuk kategori menengah sampai tinggi. Sedangkan di bulan Desember mulai menurun namun masih masuk kategorinya menengah.
“Kita jarang di Kaltara ini hujannya kategori rendah tetapi menengah tinggi. Ini masih normal karena saya cek (suhu) masih 31 hingga 32 derajat. Paling tinggi maksimalnya pernah 34, kalau dua hari belakangan yang 31 sampai 32 derajat,” ungkapnya.
“Kaltara, Tarakan khususnya masuk zona hujan sepanjang tahun. Hari tanpa hujan di kota Tarakan itu tidak pernah lebih dari 5 hari,” pungkasnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli
