Pada partai delapan besar yang digelar di Porte De La Chapelle Arena tersebut, Fajar/Rian kalah melalui dua gim langsung dengan skor sengit 22-24, 22-20.
Tak membutuhkan waktu lama bagi kedua pasangan untuk memulai pertandingan dengan intens. Serangan dan sergapan cepat menjadi andalan baik bagi Fajar/Rian maupun Liang/Wang untuk mendapatkan angka.
Sempat beberapa kali menyamakan kedudukan, sejumlah serangan yang dilancarkan Fajar/Rian tak berjalan mulus sehingga mereka tertinggal cukup jauh, 5-10. Interval gim pertama pun langsung direbut oleh Liang/Wang dengan skor 11-5.
Selepas turun minum, wakil Indonesia mendapatkan angka pertama mereka. Fajar/Rian pun terlihat tampil lebih rapi dengan rotasi dan serangan yang beragam. Pola itu terbukti efektif untuk menghasilkan poin demi poin dan memperkecil margin ketertinggalan menjadi 16-17.
Tak jatuh dalam tekanan di momen krusial, Fajar/Rian akhirnya dapat menyamakan kedudukan 17-17, 18-18, dan 19-19.
Liang/Wang merebut matchpoint pertama, tetapi Fajar/Rian bisa menahan dan memaksakan deuce sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya smes keras Liang membuatnya dan Wang mengunci kemenangan gim pertama dengan skor tipis 24-22.
Angka pertama pada gim kedua didapatkan oleh Fajar/Rian. Perebutan angka kembali berlangsung dengan ketat dan kali ini sang juara bertahan All England Open unggul 5-2 dan 7-5.
Fajar/Rian berupaya untuk terus mempertahankan kedudukan mereka yang masih berada di atas lawan dengan pendekatan yang lebih sabar. Pertahanan Fajar/Rian pun bisa dibilang cukup solid sehingga lawan sulit untuk meraih poin.
Namun, beberapa kali bola-bola yang dilancarkan Fajar/Rian keluar menyangkut di bidang permainan sendiri, sehingga Liang/Wang perlahan mampu menyamakan kedudukan, sampai interval gim kedua dikunci oleh Fajar/Rian 11-10.
Memasuki paruh kedua pertandingan, pasangan peringkat tujuh dunia terlihat semakin berani dalam menempatkan bola-bola sulit yang membuat mereka unggul 15-11.
Sayangnya, sejumlah kesalahan beruntun pun membuat kedudukan menjadi kembali setara di antara kedua pasangan, 15-15.
Fajar/Rian kemudian mencoba untuk tampil lebih tenang dan tidak buru-buru dalam momen-momen genting ini. Ketika Fajar/Rian sempat memimpin 18-16, lawan bisa kembali menyamakan skor dan memutarbalikkan keadaan 19-18, dan tak membutuhkan banyak waktu untuk menyabet matchpoint 20-19.
Wakil Indonesia masih berusaha untuk mencegah Liang/Wang dengan memaksakan deuce 20-20, sebelum akhirnya mereka harus menyerah dengan skor ketat 20-22.
Dengan kekalahan ini, maka dipastikan bahwa Indonesia masih belum bisa memenangkan medali Olimpiade dari bulu tangkis sektor ganda putra sejak Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olimpiade Beijing 2008.
Sumber : Antara