benuanta.co.id TARAKAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan dukungannya bagi pemanfaatan gas untuk domestik. Berdasarkan data lifting (salur gas) per Maret 2024 yang sebesar 5.367,7 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD).
Sebanyak 4.109,6 BBTUD atau sebesar 77 persen dialokasikan untuk pasar domestik dan kelebihannya sejumlah 1.258,1 BBTUD atau sekitar 23 persen diekspor. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menyatakan mengalokasikan pasokan.
“Bahwa dalam mengalokasikan pasokan gas di domestik, SKK Migas berpegang pada aturan yang ada,” pungkas Hudi, (8/5).
Secara sektor industri, pengguna gas domestik paling besar adalah industri pupuk dan industri kelistrikan, yang masing-masing adalah sebesar 12,39 persen dan 12,32 persen.
Adapun untuk gabungan berbagai industri seperti petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, sarung tangan karet dan lainnya mencapai 35,15 persen.
Pemanfaatan gas untuk domestik LNG sebesar 11,69 persen, sedangkan gas yang digunakan untuk keperluan lifting minyak mencapai 3,26 persen.
Pemanfaatan domestik lainnya antara lain untuk domestik LPG, bahan bakar gas (BBG), gas kota (Jargas).
Hudi mengharapkan, harus ada keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri midstream dan hilir karena tren meningkatnya produksi gas.
“Ini agar seiring meningkatnya produksi gas dimasa yang akan datang, maka infrastruktur gas harus sudah disiapkan, agar ketika proyek hulu migas sudah selesai, maka industri pengguna gas dapat terhubung ke sumber gas di hulu,” pungkas Hudi.(*)
Reporter: Rewinda Karinata
Editor: Ramli