benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan Sulfur Dioksida atau SO2 dari letusan Gunung Ruang tidak mempengaruhi cuaca di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala BMKG Kota Tarakan, M. Sulam Khilmi, mengatakan SO2 merupakan partikel ringan yang berada diketinggian di atas 10 kilometer sehingga tidak berpengaruh terhadap air hujan.
Namun dia menyebut intansi yang memiliki kewangan merilis hal itu, yakni Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Secara garis besar SO2 itu partikel yang ringan. Jadi ketinggiannya di atas 10 kilometer. Artinya tidak sampai di bawah awan-awan hujan,” ujarnya.
Sebelumnya, saat peristiwa letusan terjadi BMKG sangat menghawatirkan dampak letusan untuk maskapai penerbangan. Di mana abu vulkanik dapat merusak mesin pesawat sehingga menganggu penerbangan.
“Kalau ukuran (abu) lebih besar dari ketentuan penerbangan tentu akan menyebabkan gangguan pada mesin pesawat. Makanya beberapa waktu lalu kami cek tidak ada pengaruhnya di Kaltara,” ungkapnya.
Ia menegaskan cuaca yang terjadi belakang di Kaltara, tidak ada kaitannya dengan S02 akibat letusan Gunung Ruang. Sejak 16 April pun pihaknya telah merilis cuaca di Kaltara seminggu ke depan sebelum terjadi letusan gunung Ruang. Dari rilis tersebut, wilayah Kaltara memang diperkirakan terjadi potensi hujan ringan, sedang dan lebat.
“Kembali lagi saya sampaikan tanggal 16 seminggu ke depan Kaltara berpotensi hujan sedang hingga lebat. Di Tarakan inikan cuacanya emang tidak merata ya, hujannya parsial. Namun sebagian wilayah Kaltara Malinau tanjung Selor itu memang dominan hujan seminggu ke depan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa