benuanta.co.id, BERAU – BPBD Berau melaksanakan operasi pencarian seorang pria berinisial HJP (38) dilaporkan tenggelam tepat depan perusahaan PT Mutiara Segah yang merupakan tempat penumpukan batu pecah.
Kapolsek Gunung Tabur AKP Ridwan Lubis mengatakan kronologi awal kejadian korban hilang dan tenggelam di Sungai Segah ketika Anak Buah Kapal (ABK) dari Tugboat ke Ponton untuk ambil tali.
“Hasil interogasi kami ke para saksi yaitu ABK Kapal sama Kapten Kapal. Dia (korban) dari Tugboat ke Ponton mau ambil tali tetapi terhimpit pada depan ponton itu ke tambatan ban sehingga terjepitlah dadanya sehingga di situ dia pingsan,” ucapnya Jumat (8/3/2024).
“Disitu siup, anggotanya korban suruh mundur kapal tugboat kemudian jatuhlah yang bersangkutan,” tambahnya kepada benuanta.co.id
Ia mengatakan operasi pencarian sudah dilakukan selama 3 jam lebih pada operasi pencarian pertama dan lanjut besok pagi pukul 07.00 Wita
“Titik koordinat sudah kami tetapkan, besok pagi lagi kami lanjut operasi pencarian hari ke dua bersama BPBD, TNI AL, AD, PMI serta Basarnas hingga Ditpolairud,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nofian Hidayat menambahkan menyarankan kepada warga yang ingin bantu lakukan pencarian korban gunakan life jacket.
“Karena masyarakat memiliki jiwa sosial yang tinggi, kami hanya menambahkan usul ingin bantu sesuai SOP yaitu pakai life jacket, saat berada di sungai,” ucapnya
Kemudian pihaknya sudah melibatkan untuk ikut briefing masyarakat yang ingin ikut terlibat bantu pencarian.
“Yang terpenting kita berikan sosialisasi dan edukasi jika masyarakat ingin turut bantu pencarian,” bebernya
Ia menjelaskan sudah menentukan titik koordinat pencarian seorang pria yang tenggelam yaitu 2° 9″ 55″ ~ 117.28’12” E 22 7° sw.
“Teknik kita lakukan pencarian yaitu jam. 30 jam ke bawah korban masih di bawah atau dasar. Jadi lingkaran kami tidak terlalu jauh. Dan paling jauh 150 meter ke kanan dan ke kiri selama di bawah 30 jam,” paparnya.
Apabila sudah naik di atas 30 jam, dapat dipastikan korban sudah mengapung itu sudah metode pencarian paling jauh 200 meter kanan kiri.
“Dan itu full visual. Di bawah 30 jam ke bawah ada dua metode lunak atau mancing secara tradisional. Kedua metode diving,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli