benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Dinas Pariwiwata (Dispar) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) upayakan adanya penambahan desa wisata baru pada tahun 2024 ini.
Selain karena banyaknya pemerintah desa (Pemdes) yang mengajukan proposal untuk dikukuhkannya sebagai desa wisata baru. Beberapa desa yang sudah terkonfirmasi juga sudah dianggap memenuhi syarat sebagai Desa wisata baru.
Kepala Dispar Provinsi Kaltara, Njau Anau, mengatakan saat ini sudah ada beberapa desa baru di Provinsi Kaltara yang sudah dianggap layak untuk dikukuhkan sebagai desa wisata baru Kaltara tahun 2024.
Namun karena belum adanya peninjauan atau penilaian dari pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) Republik Indonesia(RI) membuat desa-desa, yang sudah memenuhi standar sebagai desa wisata baru itu belum dapat diresmikan sebagai desa wisata.
“Seperti Desa Setulang yang sebenarnya sudah memenuhi standar kelayakan untuk jadi desa wisata. Tapi belum bisa kita resmikan karena belum adanya penilaian dari pihak Kemenkraf RI,” kata Njau Anau, 19 Februari 2024.
Oleh karena itu, Njau Anau pun berharap agar pihak Kemenkraf RI dapat sesegera mungkin untuk melakukan penilaian khususnya terhadap desa yang sudah mengajukan proposal desa wisata dan sudah memenuhi syarat.
“Jika semua prosesnya sudah dilalui maka penilaian harus bisa ditindaklanjuti. Makanya kita sangat berharap agar tim dari Kemenkraf RI bisa segera melakukan tinjauan di Desa itu,” jelasnya.
“Contohnya seperti Desa Setulang yang sudah dari tahun lalu menyelesaikan prosedurnya dan sudah memenuhi syarat baik kepengelolaan dan administrasinya. Tentunya harus secepat mungkin diresmikan sebagai Desa wisata,” ujarnya.
Ia menambahkan pada tahun 2023 lalu sudah ada beberapa desa yang mengajukan proposal untuk bisa dianggap sebagai desa wisata. Namun diantara semua desa yang mengajukan proposal, hanya Desa Setulang Kabupaten Malinau lah yang paling memenuhi standar penilaian.
“Semua aspek yang dibutuhkan sebagai desa wisata sudah lengkap termasuk kepengelolaannya yang rapi, sehingga menurut kita sudah layak lah desa ini. Sedangkan untuk desa lainnya harus berbenah dulu khususnya yang berkaitan dengan sistem kepengelolaan, UMKM dan ketersediaan fasilitas umum,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Yogi Wibawa