Tekan Inflasi, DKP Kaltara Gelar Pasar Ikan Murah di Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Utara menggelar Pasar Ikan Murah di arena Car Free Day (CFD) Stadion Datu Adil, sebagai upaya menekan angka inflasi yang sempat terdongkrak akibat lonjakan harga ikan konsumsi seperti layang dan bandeng di bulan Mei lalu.

Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan DKP Kaltara, Fatmawati, menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk respon langsung pemerintah terhadap data inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

“Kami menginisiasi pasar ikan murah untuk mengatasi inflasi tersebut,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Ahad (15/6/2025).

Berdasarkan pantauan DKP, ikan layang dan bandeng menjadi penyumbang utama kenaikan inflasi pada Mei. Namun, menurut Fatmawati, pihaknya tidak hanya menjual dua jenis ikan tersebut.

“Kami mengumpulkan beberapa ikan lain yang menjadi komoditas dalam Indeks Harga Konsumen dari BPS, agar dampak pengendaliannya lebih luas,” jelasnya.

Selain untuk menekan inflasi, pasar murah ini juga bertujuan mendorong peningkatan konsumsi ikan masyarakat yang selaras dengan program prioritas dinas.

“Tujuannya selain mengatasi inflasi juga untuk meningkatkan angka konsumsi ikan masyarakat Kaltara,” tuturnya.

Pelaksanaan pasar ikan murah dirancang strategis pada momen-momen tertentu yang berkaitan dengan tren inflasi. Kota Tarakan dipilih sebagai lokasi pertama sebelum dilanjutkan ke Nunukan dan Bulungan.

“Untuk kegiatan pertama ini kami fokuskan di Kota Tarakan dulu. Rencana Nunukan dan Bulungan menyusul sekitar bulan sembilan, tergantung kondisi inflasinya,” imbuhnya.

CFD menjadi tempat ideal karena dipadati pengunjung, sehingga kegiatan ini tidak memerlukan usaha ekstra untuk menarik massa.

“Kalau di CFD, kita tidak perlu effort besar untuk kumpulkan orang karena sudah ramai. Jadi ini lebih efektif,” katanya.

Terkait harga, DKP Kaltara memastikan bahwa seluruh ikan yang dijual berada di bawah harga pasar. “Kami berusaha harganya tetap di bawah harga pasar. Variatif, tergantung jenisnya, tapi tujuannya untuk bantu masyarakat,” terangnya.

Fatmawati menegaskan pasar ikan murah ini diharapkan bisa menjadi program berkelanjutan, bukan hanya insidental.

“Kami berharap kegiatan ini bisa terus terlaksana secara berkala dan menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” tukasnya.

Warga Karang Anyar, Lestari (38), merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini karena harga ikan di pasar sempat naik dalam dua bulan terakhir.

“Saya senang sekali bisa belanja ikan murah di sini. Harga bandeng tadi jauh lebih murah dari yang biasa saya beli di pasar,” katanya.

Senada, seorang warga dari Mamburungan, Hamdan (25), mengaku membeli ikan layang dan kembung untuk stok seminggu ke depan. Ia menyambut baik inisiatif pemerintah ini.

“Bagus sekali kalau ini bisa rutin. Biar kami sebagai warga kecil juga bisa tetap makan ikan meski harga pasar lagi naik,” pungkasnya.

Dengan langkah jemput bola seperti ini, pemerintah daerah melalui DKP Kaltara menunjukkan kepeduliannya terhadap stabilitas harga dan ketahanan pangan laut di tengah tantangan inflasi yang dinamis. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *