benuanta.co.id, BERAU – Tiga Warga Negara Asing (WNA) asal Filipina yang merupakan nelayan beberapa terombang-ambing tengah laut selama satu minggu lamanya hingga berhasil diselamatkan warga lokal pada daerah perairan Batu Putih, Pulau Balikukup, Kabupaten Berau.
Kepala Imigrasi Tanjung Redeb, Benyamin Kali Patambal Harahap mengatakan bahwa proses kepulangan warga Filipina tersebut masih menunggu pembuatan emergency pasport.
“Ketiga warga Filipina ini masih di sini (kantor Imigrasi) menunggu proses pemulangan, kita sudah kontak konsulatnya dan mereka sudah meninjau kemari. Dan masih menunggu emergency pasport-nya,” ucapnya Jumat (26/1/2024).
Lebih lanjut, kata dia, proses adminstrasi pembuatan emergency pasport dalam beberapa hari ke depan sudah selesai.
“Karena mereka (WNA) di sini sudah satu minggu, proses emergency pasport pun dalam beberapa hari ke depan sudah selesai dan kami selalu mengontak pemerintah Filipina terkait mungkin ada mekanisme lain tentang bagaimana mengeluarkan emergency pasport,” urainya.
Lebih lanjut, pihaknya pun menegaskan pemulangan WNA Filipina ini dengan status orang terdampar dan bukan ilegal entry.
“Dari hasil pemeriksaan keterangan saksi-saksi di lapangan berkeyakinan bahwa mereka (WNA) adalah korban terdampar. Bukan ilegal entry,” ungkapnya.
Sebelumnya Benyamin juga menceritakan awal mula WNA Filipina bisa sampai terdampar di tengah laut Indonesia karena kehabisan bahan bakar.
“Mereka ini terombang-ambing di lautan selama 7 hari. Jadi dari Pulau Tawi-Tawi Filipina mereka mau ke Sitangkai untuk beli kebutuhan pokok, namun pulangnya mereka kehabisan bahan bakar sehingga terombang-ambinglah di lautan,” ujarnya.
Kemudian hasil pemeriksaan akhir benar adanya yang ditemukan dalam kapal WNA Filipina berupa beras dan mie instan
“Jadi kami sangat berkeyakinan mereka betul-betul terdampar,” tegasnya.
Sebelumnya, pihaknya juga memiliki opsi pemulangan WNA tersebut menggunakan speedboat, namun rencana tersebut urung dilakukan.
“Karena cuaca lagi buruk dan saya khawatir nanti terjadi sesuatu tidak diinginkan di tengah laut, kalau pun lewat jalur laut, kami akan bersurat ke BMKG untuk mengetahui tentang prakiraan cuaca pada hari nanti telah ditentukan,” imbuhnya.
Namun pihaknya sudah menentukan menggunakan armada pesawat untuk memulangkan WNA Filipina tersebut.
“Kami nanti mendeportasikannya menggunakan pesawat, mungkin nanti rute-nya Berau transit Jakarta lalu Jakarta-Filipina,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Yogi Wibawa