Sektor Usaha Ini Paling Dominan di Bulungan dan Malinau

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Tanjung Selor mencatat kondisi ekonomi yang terpengaruh oleh beberapa sektor usaha yang dominan di 2 kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yakni Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.

Kepala KP2KP Tanjung Selor, Ary Maftuchan menyebutkan untuk Kabupaten Bulungan kondisi ekonomi berpengaruh pada sektor usaha dominan diantaranya administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib baik di tahun 2022 maupun di tahun 2023.

“Di Bulungan sektor usaha yang dominan juga dari pertambangan dan penggalian,” ucapnya.

Secara detail dia menjelaskan sektor usaha administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 282,89 miliar kontribusi sebesar 40,67 persen, lalu tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 415,96 miliar kontribusi sebesar 48,16 persen selisih sebesar Rp 133,06 miliar atau 47,04 persen. Pertambangan dan penggalian tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 213,26 miliar kontribusi sebesar 30,66 persen, tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 256,66 miliar kontribusi 29,72 persen selisih Rp 43,40 miliar atau 20,35 persen.

“Konstruksi tahun 2022, terealisasi sebesar Rp 33,52 miliar kontribusi sebesar 4,82 persen, tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 70,07 miliar kontribusi sebesar 8,11 persen selisih sebesar Rp 36,54 miliar atau 108,99 persen,” sebutnya.

Baca Juga :  Rayakan HARPELNAS, BPJAMSOSTEK Tarakan Komitmen Beri Pelayanan Terbaik

Lalu di sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor tahun 2022 terealisasi Rp 34,92 miliar kontribusi sebesar 5,02 persen, tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 33,67 miliar kontribusi sebesar 3,90 persen selisih minus 1,24 miliar atau minus 3,57 persen.

Sektor transportasi dan pergudangan tahun 2022, terealisasi sebesar Rp 13,24 miliar kontribusi sebesar 1,90 persen, tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 21,50 miliar kontribusi sebesar 2,49 persen selisih Rp 8,26 miliar atau 62,38 persen. Jasa keuangan dan asuransi tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 8,86 miliar kontribusi 1,27 persen, tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 11,07 miliar kontribusi sebesar 1,28 persen selisih Rp 2,20 miliar atau 24,92 persen.

“Dan pada sektor lainnya tahun 2022, terealisasi sebesar Rp 108,78 miliar kontribusi sebesar 15,64 persen, tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 54,72 miliar kontribusi sebesar 6,34 persen selisih minus Rp 54,05 miliar atau minus 49,69 persen,” jelas Ary.

Baca Juga :  Rute Kapal Tarakan – Surabaya Kini dalam Tahap Pembahasan

Sementara di Malinau, kondisi ekonomi berpengaruh pada sektor usaha dominan adalah pertambangan dan penggalian. Realisasi tahun 2022 sebesar Rp 99,91 miliar kontribusi sebesar 45,29 persen. Sementara tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 163,89 miliar kontribusi sebesar 48,33 persen sehingga selisih sebesar Rp 63,97 miliar atau 64,03 persen.

“Kedua yang dominan adalah administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib,” paparnya.

Hal itu terealisasi di tahun 2022 sebesar Rp 65,85 miliar kontribusi sebesar 29,85 persen lalu tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 129,98 miliar kontribusi sebesar 38,33 persen selisihnya sebesar Rp 64,13 miliar atau 97,38 persen. Lalu di sektor usaha pertanian, kehutanan dan perikanan tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 30,83 miliar kontribusi sebesar 13,98 persen dan di tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 14,94 miliar kontribusi sebesar 4,41 persen, selisih sebesar minus Rp 15,88 miliar atau minus 51,52 persen.

Transportasi dan pergudangan tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 6 miliar kontribusi sebesar 2,72 persen dan tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 9,25 miliar kontribusi sebesar 2,73 persen selisih Rp 3,24 miliar atau 53,96 persen. Konstruksi tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 6,32 miliar kontribusi sebesar 2,87 persen, tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 9,19 miliar kontribusi 2,71 persen selisih Rp 2,86 miliar atau 45,35 persen.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Lakukan Kesepakatan PI 10 Persen Minyak dan Gas

Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 6,21 miliar kontribusi sebesar 2,82 persen. Lalu di tahun 2023 terealisasi sebesar Rp 5,58 miliar kontribusinya sebesar 1,65 persen.

“Jadi tahun 2023 mengalami penurunan, sehingga selisih tahun 2023 dengan 2022 sebesar minus Rp 629,97 juta atau minus 10,14 persen,” tuturnya.

Terakhir sektor lainnya tahun 2022 realisasi sebesar Rp 5,44 milia kontribusi sebesar 2,47 persen dan realisasi 2023 sebesar Rp 6,28 miliar kontribusi sebesar 1,85 persen. Sehingga selisihnya sebesar Rp 838,42 juta atau 15,41 persen.(*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Ramli

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
790 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *