benuanta.co.id, TARAKAN – Sudah menerima surat pengajuan rute kapal Tarakan ke Surabaya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) menyebutkan pengajuan masih dalam tahapan pembahasan bersama Kementerian Perhubungan. Banyaknya permintaan masyarakat untuk membuka jalur pelayaran kapal laut dari Kota Tarakan ke Surabaya atau sebaliknya telah diupayakan oleh Pemerintah Kota Tarakan.
Terkait hal tersebut, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI, Nuraini Dessy menuturkan pihaknya masih melakukan pembahasan pengajuan tersebut karena ada keterbatasan armada yang tentunya memiliki konsekuensi jika dilakukan penambahan rute.
“Dengan penambahan pelabuhan otomatis harus ada pelabuhan yang ditinggalkan, itu yang harus menjadi catatan. Sementara ini trayeknya kapal Bukit Siguntang dan Lambelu sudah terbentuk secara dua Mingguan dan setiap Minggu singgah ke Tarakan,” ujarnya, Kamis (5/9/2024).
“Kalaupun misalnya menambah pelabuhan singgah, pastinya berpengaruh pada pelabuhan lainnya yang biasanya disinggahi dua kali misalnya dalam dua Minggu akan disinggahi satu kali. Itu juga harus jadi perhatian,” tambahnya.
Meskipun kapal hanya beroperasi 2 kali dalam seminggu namun, mobilisasi di Kota Tarakan sangat lancar. Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu Kementerian Perhubungan terkait efek jika kapal tersebut dibawa ke Surabaya.
Saat ini, PELNI memiliki 26 kapal dan tahun ini ada perencanaan pengadaan tiga kapal melalui dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Kapal tersebut berkapasitas 1000 penumpang, diperuntukkan untuk mengganti kapal-kapal milik PELNI yang sudah tua. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Nicky Saputra
