benuanta.co.id, BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau sepakat melakukan kerja sama dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta pihak ketiga di Ballroom Tokyo, Hotel Bumi Segah Senin (30/10/2023).
Diketahui penandatanganan kesepakatan MoU tersebut untuk menindaklanjuti pengembangan bersama sektor wisata di Kabupaten Berau.
Namun Ketua DPRD Berau Madri Pani memiliki pandangan berbeda terkait pengembangan pariwisata di Bumi Batiwakkal.
Pasalnya, selain Pemkab Berau konsisten mempromosikan pariwisata supaya wisatawan mancanegara hingga luar daerah datang ke Kota Sanggam, persoalan harga tiket pesawat untuk menunjang wisatawan mancanegara hingga luar daerah datang hadir ke Kabupaten Berau masih terbilang sangat mahal.
“Sehebat apa pun konsentrasi wisatawan kita kalau harga tiket pesawat kita mahal apa yang mau kita jual,” ucapnya, Selasa (31/10/2023).
Madri beranggapan bahwa saat ini pelancong menilai akses harga tiket masih terjangkau yaitu tujuan Jakarta-Balikpapan.
“Orang lebih mudah aksesnya Jakarta-Balikpapan, orang lebih mudah milih tiket Jakarta-Bali, Surabaya-Bali, Surabaya-NTB dan seterusnya,” ungkapnya.
Bahkan politisi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut telah memperkirakan wisatawan mancanegara ingin datang ke Berau masih banyak pertimbangan.
“Bahkan cost untuk datang wisata ke Kabupaten Berau itu orang lebih memilih ke Filipina, Thailand, Singapura,” ujarnya.
Sehingga ia berharap kepada Pemkab Berau dan pemerintah pusat juga bekerja sama memantu perkembangan dunia wisata yang ada.
“Harapan saya kepada pemerintah daerah khususnya pemerintah pusat baik itu Kominfo, Kemenparekraf tolong dong Berau di monitor jangan hanya kota-kota besar,” bebernya.
“Sementara Kalimantan Timur penghasil pendapatan luar biasa. Itu harusnya melihat menerjunkan orang-orang yang berkompeten untuk datang ke Kabupaten Berau,” sambungnya.
Ia pun mengungkapkan sangat menyayangkan jika potensi kekayaan alam terus-menerus diambil oleh pusat, tetapi pengembangan di Berau pun tidak diperhatikan.
“Apalagi setelah pertambangan ini habis, harusnya mulai dari sekarang bahwa pemerintah daerah harus mempersiapkan ekowisata ini sebagai pengganti pendapatan asli daerah kita,” paparnya.
Apa lagi sektor pariwisata di Berau punya peluang besar menjadi penyangga IKN pada masa depan.
“Ya butuh konsep yang jelas. Butuh program yang jelas. Ya soalnya seorang mantan Gubernur Kaltim Isran sudah memberikan kucuran dana luar biasa untuk Pemkab Berau diawal dia (Isran Noor) menjabat hampir Rp 300 miliar bayangkan itu dari 10 Kabupaten,” tegasnya.
Ditambah lagi, Madri menyebutkan Pemkab Berau beberapa waktu lalu sudah mendapat bantuan anggaran untuk peningkatan jalan menuju pesisir.
“Itu Rp 500 miliar. Mudah-mudahan ke depan dengan adanya pembangunan akses jalan yang luar biasa ini bisa membawa perubahan bisa menarik minat wisatawan datang ke Berau dan peningkatan tour guide yang ada,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli