benuakaltim.co.id, BERAU – Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi Parasiangan Mangunsong memberikan apresiasi atas pencapaian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau yang berhasil meraih penghargaan Arindama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2025.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Berau memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkapnya Senin (3/2/2025).
Namun, Rudi juga mengingatkan bahwa prestasi tersebut tidak boleh membuat puas diri Disbudpar, karena pencapaian itu harus menjadi pendorong untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas.
“Penghargaan Arindama yang diterima Disbudpar Berau adalah sebuah prestasi yang patut kita banggakan, tetapi jangan sampai berhenti di sini. Apa yang telah dicapai harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi ke depannya,” ucapnya.
Sambung dia apa bila tahun 2025 ini Disbudpar Berau bisa kembali meraih penghargaan tingkat provinsi maka harus ada perbaikan lebih lanjut.
“Kalau tahun ini mendapatkan penghargaan di tingkat provinsi, maka tahun depan harus lebih baik lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menekankan kegiatan evaluasi untuk terus mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Berau yang berkelanjutan.
“Apa yang menjadi evaluasi tahun lalu harus bisa ditingkatkan lagi. Apalagi Berau memiliki potensi wisata yang luar biasa, dan kita harus bisa memanfaatkan ini sebaik-baiknya,” bebernya.
Menurutnya sektor ekraf di Berau sangat bergantung pada dua faktor utama, yaitu tempat dan rasa, khususnya dalam industri kuliner.
“Tempat dan rasa adalah dua hal yang sangat penting di sektor kuliner. Kalau tempatnya tidak nyaman dan rasanya tidak sesuai harapan, maka tempat tersebut akan ditinggalkan pengunjung. Itu adalah persaingan yang nyata di sektor ekonomi kreatif,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti pentingnya porsi anggaran yang cukup untuk sektor pariwisata dan dapat ditingkatkan, bahkan lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Anggaran untuk pariwisata harus sesuai dengan pentingnya sektor ini. Kalau terus kecil, bagaimana sektor ini bisa berkembang sesuai yang diharapkan,” imbuhnya.
Rudi mengingatkan bahwa pariwisata harus menjadi salah satu urusan wajib daerah yang mendapatkan perhatian penuh, bukan hanya soal kebijakan, tetapi soal komitmen untuk memajukan daerah.
“Ini juga untuk mendukung promosi pariwisata, serta agar lebih banyak kegiatan dan promosi dilakukan, seperti expo, promosi di pesawat, dan pemasangan banner di kereta api dan sebagainya,” tegasnya.
Begitu pun, Rudi mengingatkan pentingnya efisiensi dalam penggunaan besar kecil anggaran serta tergantung pada seberapa efektif serapan anggaran tersebut.
“Jika serapannya kecil, berarti anggaran besar yang diberikan akan sia-sia saja. Jadi, kita harus memastikan bahwa setiap anggaran yang ada digunakan dengan bijaksana dan memberikan dampak yang maksimal,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Nicky Saputra