benuanta.co.id, TARAKAN – Pebulutangkis legendaris Indonesia, Lililiyana Natsir, Greysia Polii dan Tantowi Ahmad melakukan coaching clinic dengan anak-anak calon atlet bulutangkis Kota Tarakan di Gor Naga Mas pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Coaching clinic tersebut dilakukan sebelum pertandingan Kaltara Jaya Abadi (KJA) with Lantamal XIII Tarakan di laksanakan. Melihat antusiasme masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) dapat memacu atlet Kaltara khususnya Tarakan agar bisa terpacu.
Mantan pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad mengungkapkan terima kasih kepada KJA dan Lantamal XIII atas terselenggaranya kejuaraan ini. Ia pun berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan agar dapat melahirkan bibit atlit untuk Indonesia.
“Melihat bakat atlet Kaltara, utamanya tadi saat melakukan coaching clinik, mereka anak-anak calon atlet besar harus lebih banyak latihan. Melihat dari segi cara bermain, mereka harus meningkatkan performa latihan karena jika ingin menjadi seorang juara bulu tangkis nggak akan pernah puas. Kalau saya lihat cukup bagus hanya saja harus lebih banyak latihan lagi,” ujar Tantowi, Jumat (6/10/2023) malam.
Lilyana Natsir menambahkan kejuaraan-kejuaraan yang digelar seperti ini diharapkan kehadiran atlet di Kaltara dan mendapatkan kesempatan untuk bertanding mengeluarkan kemampuan.
“Kalau latihan-latihan terus pasti jenuh. Jadi kalau ada pertandingan begini, mereka dari mental juga, mereka bisa tahu atmosfer rasanya bertanding. Kita kan dari daerah juga, biasanya daerah, kesempatan bertanding jarang ada,” ungkapnya.
“Banyak pilihan diregenerasi nanti jadi dari Tarakan ada, Sulawesi ada, Sumatera ada sehingga gak habis regenerasi di Indonesia ini,” lanjutnya.
Ia berharap kehadirannya dan kedua rekannya dapat memberikan memotivasi dan kekuatan untuk para peserta yang akan bertanding di Gor Naga Mas. Para atlet membutuhkan pola pikir yang terbuka agar termotivasi dan fokus untuk latihan.
Greysia Polii, turut menambahkan memang klub bulutangkis daerah harus lebih diperbanyak dan lebih diaktifkan lagi karena itu menjadi pondasi bagi anak-anak generasi penerus untuk mengharumkan nama Indonesia.
“Kami juga pernah seperti mereka, harus latihan, harus merantau sampai ke Jakarta untuk dapat pelatihan lebih intens lagi. Adanya KJA, menambah motivasi anak-anak bisa melihat ada kakak-kakak yang bermain jadi bukan di TV tapi secara nyata jadi saya yakin perbedaannya akan lebih banyak dalam mengambil pengalamannya, semoga bisa lahir atlet Tarakan yang mendunia,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa