Data Ekspor-Impor Kaltara Terjadi Penurunan di Tahun 2022

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Disperindagkop Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pernah merilis pertumbuhan ekspor di Kaltara per bulan April lalu mencapai Rp 158,2 juta US$.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Luar Negeri (PLN) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kaltara Lukas Sarapang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara pada tanggal 5 Juni 2023.

“Kemudian untuk impor kita itu mencapai Rp 49,87 juta US$. Itu berdasarkan data BPS,” ungkapnya, Senin (3/7/2023).

Baca Juga :  Pemprov Kaltara akan Gelar Pasar Murah Selama Nataru

Ia menjelaskan jika melihat perbandingan dari tahun ke tahun angka ekspor impor ada penurunan pada 2022 lalu.

“Berdasarkan data April tahun 2022 data ekspor kita mencapai Rp 246,02 juta US$. Jadi ada penurunan sekitar Rp 47,8 US$,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lukas telah mengkaji bahwa berdasarkan data BPS Kaltara April lalu per-item untuk pada sektor pertanian mencapai Rp 230 ribu US$.

“Kalau dari industri Rp 16,39 juta US$. Kalau tambangan sekitar mencapai Rp 141,58 juta US$ ekspor kita,” bebernya.

Baca Juga :  NTP Kaltara Meningkat 0,29 pada November 2024

Pihaknya mengungkapkan rata-rata pasar ekspor Kaltara ke luar negeri banyak menuju China, Jepang, India, Filipina.

“Kalau produk impor kita itu banyak dari China, Singapura, dan Malaysia berdasarkan data BPS bulan April lalu,” tuturnya.

Menurutnya kegiatan ekspor impor yang terus menggeliat dari Kaltara dari sektor pertambangan.

“Ekspor impor yang masih mendominasi itu adalah dari pertambangan,” imbuhnya.

Kendati demikian, Lukas optimis peran Disperindagkop Kaltara pada pengawasan pasar ekspor import pada tahun 2023 mampu mengalami peningkatan.

Baca Juga :  Bantuan Pertanian untuk Petani Desa Karang Agung Diberikan Tahun Ini

“Meskipun saat ini angka pertumbuhan ekspor masih didominasi sektor pertambangan dan kami tidak bisa lebih jauh mengintervensi hal tersebut karena itu kan kebutuhan global,” jelasnya.

Namun pihaknya berkomitmen bisa terus meningkatkan pasar jual ekspor pada sektor UKM.

“Kami upayakan ada peningkatan nilai ekspor yaitu dari UKM. Sebagai contoh beberapa waktu lalu Disperindagkop Kaltara mengadakan pelatihan UKM tujuan ekspor tapi masih berproses kita dampingi untuk bisa mengekspor produknya,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *