Sebelumnya Kumuh, Pasar Agropolitan Tanjung Palas Disulap Jadi Pasar Rakyat Lebih Representatif

benuanta.co.id, BULUNGAN – Kondisi Pasar Agropolitan yang berada di Kecamatan Tanjung Palas cukup memprihatinkan dan dikeluhkan oleh pedagang. Selain memiliki bangunan pasar yang kecil juga tidak banyak pedagang yang berjualan.

Hal ini dikarenakan penempatan pedagang yang kurang tertata dengan baik, terlihat dalam satu kawasan meja pedagang itu bercampur antara sembako dengan ikan basah, sayur dan buah, serta dengan pakaian.

Menindaklanjuti kekumuhan pasar satu-satunya di Kecamatan Tanjung Palas itu, Kementerian Perdagangan di tahun 2022 telah menganggarkan dana untuk pembangunan pasar baru.

Baca Juga :  Menko Zulhas Optimistis Penghentian Impor Gula Terlaksana pada 2025

“Pasar yang lama inikan masih campur ada sayur, ikan dan pakaian bersebelahan. Nah kita sudah bangun pasar di belakang itu peruntukkannya pakaian dan sembako. Jadi pasar ini akan kita tertibkan,” ucap Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bulungan, Minarni kepada benuanta.co.id, Sabtu, 1 April 2023.

Saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap pedagang pasar lama dan akan dipindahkan ke belakang bangunan baru yang saat ini bernama Pasar Rakyat Tanjung Palas. Di mana jumlah kios yang terbangun sebanyak 24 unit terdiri dari sisi kanan 12 kios dan 12 lagi di sebelah kiri.

Baca Juga :  Jaringan Listrik PLTA Mentarang ke KIHI Mulai Disosialisasikan

“Akan kita pindahkan setelah ada serah terima, karena sekarang masih masa pemeliharaan sampai Juli 2023,” tuturnya.

“Bangunan pasar baru ini dananya dari Kementerian Perdagangan besarannya kurang lebih Rp 3 miliar,” tambahnya.

Kata dia, proses penempatan pedagang di bangunan baru akan melalui sistem diundi. Kemudian pasar lama yang ada akan dipoles lagi dan ditempati pedagang yang selama ini berjualan di pinggir Sungai Kayan.

Baca Juga :  Angka Ekspor Masih Bergantung ke Harga Pasar Dunia

“Pedagang yang di luar akan kita tarik ke sini, supaya di sana bebas pedagang. Karena ini juga mengurangi estetika Tanjung Palas,” paparnya.

Minarni mengatakan setidaknya akan ada penertiban terlebih dulu sembari memberikan sosialisasi kepada pedagang. “Data sementara ini ada 38 orang pedagang sesuai meja jualan,” pungkasnya.(*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *