Fokuskan Swasembada Pangan dan Perencanaan Pembangunan Pertanian Kaltara

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar rapat koordinasi (rakor) perencanaan pembangunan pertanian di Kaltara. Rakor inipun melibatkan masing-masing Kepala DPKP lima kabupaten/kota Kaltara dan juga beberapa narasumber pada Jumat, 24 Februari 2023.

Kepala DPKP Kaltara, Heri Rudiyono menjelaskan target program ke depan ialah swasembada beras, cabai, bawang merah dan daging. Swasembada ini diharapkan juga mampu menekan inflasi pada sektor pangan di wilayah Kaltara.

“Hari ini kita undang stake holder yang terlibat. Baik Dinas kabupaten/kota, Bank Indonesia, Pekerjaan Umum (PU), BWS Kalimantan ada pengusaha juga,” jelasnya kepada Benuanta, Jumat (24/2/2023).

Dari rakor ini ia mengharapkan tindaklanjut juga dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Pada rakor inipun juga dibahas persoalan irigasi dari PUPR Kaltara dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan V. Terlebih kerap kali terjadi banjir dan juga kebocoran tanggul yang mengganggu sistem pertanian.

“BI juga nanti membantu untuk hilirisasi padi. Untuk gilingan juga dari BI bisa. Kemudian dari Direktorat Jenderal Pertanian juga ada untuk pasca panen dan pengelolaan hasil. Supaya membangun petani dari hulu, hilirnya harus konek,” terang Heri.

Ia melanjutkan nantinya pihaknya akan fokus dalam penyerahan bibit yang baik kepada petani untuk dijadikan hasil pangan. Sementara penanganan lain untuk sarana pendukung seperti irigasi akan dilakukan secara stimultan dari PUPR.

“Kalau kita bagaimana pupuk tepat waktu. Terus bagaimana hasil pangan yang baik dan tentu bisa dijual,” lanjut dia.

Dalam swasembada sendiri pihaknya tak muluk-muluk. Dikatkannya, minimal swasembada pangan ini bisa cukup untuk Kaltara terlebih dahulu dan tidak bergantung dari luar Kaltara.

Komoditas beras sendiri pertahunnya Kaltara menghasilkan sebanyak 40 ribu ton dari total kebutuhan 70 ribu ton. Untuk cabai dan bawang merah juga telah dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kaltara.

“Kalau beras itu tinggal 40 atau 50 persen lagi kita mampu selesaikan. Kita akan lakukan percepatan itu, karena sawah di Kaltara beda-beda seperti Malinau irigasinya mampet, Tanjung Buka airnya kebanyakan. Itu jadi kendala juga,” bebernya.

“Kalau cabai itu sudah tidak menjadi masalah lagi. Kalau bawang merah kita masih penumbuhan. Sebagian di Tarakan dan sebagian lagi di Bulungan,” pungkas Heri. (adv)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *