benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Curah hujan yang semakin sering belakangan ini mengakibatkan debit air Sungai Kayan naik di Tanjung Selor.
Mengenai hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan pun siaga menghadapi bencana banjir.
Kalak BPBD Bulungan, Rafidin mengatakan sejauh ini sudah menerima laporan dari petugas di lapangan terkait kondisi Sungai Bahau.
“Informasinya, sekarang debit airaSungai Kayan masih terpantau normal di bawah 4 meter,” ucapnya Rabu (22/2/2023).
Namun, kata dia, BPBD Bulungan akan memastikan tetap siaga potensi bencana banjir di daerah.
“Kami juga akan terus melakukan komunikasi dengan petugas di lapangan,” ujarnya.
Kemudian, pihaknya mengimbau masyarakat Tanjung Selor untuk tetap waspada terhadap potensi yang mungkin terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari ke depan.
“Masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang berpotensi terjadi dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir,” ungkapnya.
Terpisah Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan saat ini ada beberapa indeks masih menunjukan nilai yang signifikan.
“Seperti SOI (+14.3) dan NINO (-0.50). Hal ini cukup mendukung untuk pertumbuhan awan di wilayah Indonesia. MJO aktif pada kuadran 6 (western pacific), menunjukkan kondisi yang tidak signifikan terutama untuk Indonesia,” tuturnya.
“Ditambah aktivitas gelombang atmosfer Kelvin diprakirakan tidak aktif di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Lalu gelombang Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di sebagian wilayah Papua Barat bagian utara dalam sepekan ke depan,” tambahnya kepada benuanta.co.id
Diungkapkannya ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya intensitas hujan yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik atau bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah.
“Wilayah Kalimantan Utara berpotensi terjadi peningkatan intensitas hujan yang disebabkan oleh aliran massa udara dingin dari Asia yang signifikan,” ujarnya.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi peningkatan intensitas hujan.
“Iya, untuk tiga hari ke depan kami sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kaltara,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Nicky Saputra