benuanta.co.id, NUNUKAN – Sejumlah masyarakat mengeluhkan adanya penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) ada Malaysia di Pulau Sebatik.
BBM Malaysia dengan RON 98 itu diecerkan harga Rp10 ribu per liter. Sehingga hal itu mendapat penolakan dari para pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU).
Kabag Ekonomi Setkab Nunukan, Rohadiansyah menyamping beberapa hari lalu sejumlah pengusaha SPBU di Pulau Sebatik mendatangi kantor DPRD Nunukan untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Para pengusaha SPBU itu meminta kepala pemerintah untuk mengambil sikap, dan segera membahas hal tersebut bersama Forkopimda,” kata Rohadiansyah, Sabtu (11/2/2023).
Lanjut dia, rapat yang akan digelar dalam waktu dekat ini akan membahas keputusan apa yang akan diambil terkait BBM asal Malaysia tersebut.
“Kita belum tahu apakah BBM asal Malaysia ini dilarang masuk atau seperti apa, tunggu hasil kesepakatan bersama. Karena Pemkab Nunukan tidak bisa sendiri, harus melibatkan pihak lain seperti aparat keamanan,” tegasnya.
Diketahui harga BBM asal Malaysia lebih murah ketimbang BBM dalam negeri. BBM Malaysia RON 98 seharga Rp10 ribu perliters, sementara harga Pertamax Rp13.050 per liter. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : Nicky Saputra