benuanta.co.id, BULUNGAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang menghadiri Musyawarah II Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kaltara yang berlokasi di Gunung Seriang tepatnya di kawasan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor.
Prosesi pertama yang dilaksanakan Gubernur berupa peresmian sekretariat DAD Kaltara dan melakukan groundbreaking pembangunan Lamin Adat Kaltara, serta menyaksikan pelantikan Badan Komando Laskar Masyarakat Adat Dayak (Bakormad) Provinsi Kaltara.
Hadir dalam giat itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltara, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa, Ketua Umum DAD Kaltara Jhonny Laing Impang serta undangan lainnya.
“Ini merupakan sejarah, karena pelantikan Bakormad pertama kali dilaksanakan di Kaltara bukan di provinsi lain,” ungkap Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang kepada benuanta.co.id, Jumat 26 Januari 2023.
Dirinya berharap melalui Musyawarah II DAD, terbentuk kepengurusan baru dengan membawa gagasan dan ide positif, selain digunakan untuk pembangunan organisasi juga untuk membangun Provinsi Kaltara.
“Saya berpesan atas pelaksanaan musyawarah ini, agar dapat berdiskusi menyuarakan ide dan pendapat yang baik. Dalam musyawarah perbedaan pendapat hal yang lumrah dan biasa,” katanya.
Dirinya meminta terhadap pengurus yang terpilih nantinya bertanggungjawab dan amanah serta menjalankan kewajibannya sebaik mungkin. Pasalnya, suku Dayak merupakan salah satu suku asli Kalimantan yang banyak memberikan warna dan menjadi goresan tinta emas dalam sejarah bangsa.
“Saya juga berpesan agar pengurus baru bisa membawa masyarakat Dayak yang ada di Kaltara menjadi lebih baik lagi. Serta bisa mengenalkan adat Dayak ke tempat lainnya,” ujar Zainal.
Dia menilai suku Dayak sendiri telah banyak berkarya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan darinya memiliki beragam warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan.
“Ini harus kita jaga terus sebagai identitas bangsa dan ini menjadi investasi besar untuk membangun masa depan peradaban bangsa,” terangnya.
Sementara itu, Presiden MADN, Marthin Billa menuturkan dalam pelaksanaan Musyawarah II ini agar dilaksanakan secara cepat, pasalnya pengurus sudah saling mengenal.
“Saya harapkan musda ini bisa berjalan lancar dan sukses, utamakan demokrasi. Pilihlah ketua atau pemimpin yang punya hati untuk membangun masyarakat Dayak,” harapnya.
Ketum DAD Kaltara, Jhonny Laing Impang menyebutkan Musyawarah II DAD Kaltara untuk membentuk struktur pengurus 5 tahun kedepannya yang akan dilaksanakan di sekretariat DAD Kaltara selama 2 hari.
“Musyawarah ini seharusnya dilaksanakan Desember 2022, tapi karena berhalangan barulah terlaksana di tanggal 27 sampai 28 Januari 2023,” tuturnya.
Jhonny menjelaskan sekretariat DAD terbangun atas swadaya masyarakat, selain itu kedepannya akan membangun lagi Balai Adat Dayak yang telah dimulai hari ini.
“Sekretariat ini ukurannya 30 meter kali 60 meter, nantinya digunakan untuk bermusyawarah dari berbagai masyarakat maupun organisasi Dayak. Gedung ini sebagai ikon kita di Kaltara,” paparnya.
Lalu ke depannya, dirinya berkeinginan membangun museum adat Dayak yang mirip dengan museum seperti yang ada di Kuching Serawak, Malaysia.
“Namun lahannya masih sempit, akhirnya kami bersurat kepada Gubernur Kaltara untuk menambah lagi sekitar 100 sampai 150 meter lagi di samping. Karena kami miliki hanya 50 kali 100 meter,” sebutnya.
Di tempat yang sama, Panglima Bakormad Kaltara, Albertus Stefanus Marianus mengatakan keberadaan dan eksistensi Bakormad Kaltara kedepannya diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat adat Dayak.
“Organisasi ini tidak bisa dipisahkan dari MADN. Atas pelantikan ini, memberikan kesempatan kepada kami untuk mendukung MADN dari pusat sampai tingkat kabupaten kota,” ujar Albertus.
Lanjut pria sebagai Ketua DPRD Kaltara ini, menuturkan apapun keputusan adat itulah presentasi yang harus dijaga oleh Bakormad, dijalankan dan harus bersama-sama disosialisasikan kepada seluruh masyarakat adat Dayak yang ada di seluruh Indonesia.
“Kami bertekad untuk menjalankan dan mengarahkan sekuruh eksistensi kami untuk gerak pembangunan masyarakat Dayak Provinsi Kaltara,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : Nicky Saputra