benuanta.co.id, BULUNGAN – Batas laut antara Indonesia dengan Malaysia hingga saat ini masih bermasalah. Untuk itu butuh uluran tangan dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait untuk melakukan penyelesaian bersama dengan Negara Malaysia.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten I Setda Kaltara Datu Iqro Ramadhan untuk batas negara berupa daratan Indonesia-Malaysia yang sudah selesai, sementara batas lautnya masih bermasalah.
“Yang belum clear yang kita selesaikan sekarang itu batas laut antara Sebatik dengan Tawau itu. Tapi panjang yang bermasalah itu yang belum tahu, mulai Sungai Ular, Nunukan, Sebatik sampai keluar, yang jelas itu sudah dibicarakan antar negara,” ujar Datu Iqro Ramadhan kepada benuanta.co.id, Kamis 26 Januari 2023.
“Seperti Sungai Ular inikan berhimpitan, saat keluar sudah masuk Malaysia,” sambungnya.
Dia mengatakan peran Pemerintah Provinsi Kaltara dalam hal ini sebagai peninjau, sedangkan yang melakukan lobi adalah tim dari pemerintah pusat yang langsung dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Batas inikan bertahap penyelesaiannya, prioritas batas darat dulu baru batas laut. Konsekuensinya kalau batas laut belum clear inikan terkait dengan kepastian,” tuturnya.
Pasalnya jika sudah ada kepastian maka Indonesia dan Malaysia akan tahu mana wilayahnya, yang nantinya ditandai dengan titik koordinat. Ketika sudah ada kepastian batas laut, maka warga Kaltara yang akan melaut sudah tahu batas wilayah cakupannya.
“Konsekuensinya masalah hukum juga, kalau lewat batas maka itu sudah masuk Malaysia. Kebanyakan saat melintasi batas maka bisa terjerat hukum,” ucapnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli