benuanta.co.id, NUNUKAN – Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Di Puskesmas Nunukan mencatat terdapat 355 anak stunting. Untuk mencegah tersebut, tim Stunting Puskesmas Nunukan melakukan pendataan berdasarkan by name by address yang akurat.
Ketua Tim Aksi Cegah Stunting Puskesmas Nunukan, Daningtyas Rhina Pawitri,Amd.Keb. mengatakan telah melakukan awal pendataan di Kelurahan Nunukan Barat.
Banyak warga yang membutuhkan bantuan terutama dari segi ekonomi, karena ada beberapa keluarga yang suaminya, atau tidak bersama suaminya sehingga menjadi orang tua tunggal dengan anak tiga hingga empat.
“Dari by name by address ini juga didapatkan informasi ada beberapa warga yang sudah pindah atau hanya yang menggunakan alamat setempat, sehingga saat dilakukan penelusuran tidak ada di tempat,” kata Rhina kepada benuanta.co.id, Senin (21/11/2022).
Disebutkan Rhina, jumlah Stunting di Nunukan Barat yang menjadi sasaran ada 138 anak, Nunukan Tengah 129 anak dan Nunukan Utara 56 anak. Sehingga terdapat 355 sasaran wilayah kerja.
Untuk memudahkan petugas untuk melacak dari hasil investigasi berdasarkan by name by address, setiap rumah yang dinyatakan stunting akan dipasang stiker. Mulai dari stiker warna merah adalah layak mendapatkan program ayah bunda asuh stunting, yang dilihat dari kondisi rumah keluarga, kehidupan ekonomi dan lingkungan sekitar.
Sedangkan stiker warna kuning adalah anak mendapat gizi yang baik, yang diukur dari berat badan dan tinggi badan, namun dari segi badan umur pendek, maka hanya perlu dilakukan pola asuh agar dapat diperbaiki keluarga sendiri tidak perlu bantuan dari luar.
Kemudian stiker berwarna hijau adalah anak-anak yang gizinya baik dengan berat badan umur baik, hanya saja tinggi badan umur yang yang pendek. “Ini hanya perlu rutin mengkonsumsi makanan yang bergizi saja, untuk menambah aktivitas fisik agar bisa tumbuh optimal,” jelasnya.
Upaya ini bertujuan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa