benuanta.co.id, BULUNGAN – Realisasi belanja negara dari APBN tersalur sampai dengan 31 Oktober 2022 di wilayah pembayaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Selor mencapai R2,17 triliun atau 64,97 persen dari total pagu sebesar Rp 3,34 triliun, seperti yang terdata dalam Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM SPAN).
Kepala KPPN Tanjung Selor, Juanda mengatakan untuk mengejar target yang diharapkan di akhir tahun 2022 sebesar 90 persen, maka masih kurang sebesar Rp 849,95 miliar atau 25,1 persen lagi.
“Sisa 2 bulan yang ada yakni November dan Desember, realisasi harus mencapai 90 persen,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam realisasi APBN itu disalurkan untuk dua saluran besar, pertama untuk belanja pemerintah pusat (BPP) dengan realisasi sebesar Rp 1,65 triliun atau 62,74 persen dari pagu sebesar Rp 2,61 triliun.
“Ini disalurkan kepada 134 satker kantor vertikal di daerah dalam lingkup kerja KPPN Tanjung Selor,” bebernya.
Untuk mengejar target penyerapan triwulan ke empat pada BPP sebesar 90 persen, maka yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut yakni masih 27,4 persen lagi atau sebesar Rp 719,66 miliar dari yang ditargetkan sebesar Rp 2,37 triliun.
Sedangkan saluran kedua, untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) dengan realisasi sebesar 73,24 persen atau sebesar Rp 520,2 miliar dari pagu sebesar Rp711,66 miliar.
“Jadi, anggaran TKDD ini digunakan untuk penyaluran Dana Desa, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, dan DAK Non Fisik kepada Pemprov Kaltara, Pemkab Bulungan dan Pemkab Malinau,” tuturnya.
Juanda menjelaskan untuk detail realisasi BPP tersebut tersalur kepada empat jenis belanja, pertama realisasi jenis belanja pegawai telah mencapai 84,8 persen atau Rp 435,61 miliar dari pagu sebesar Rp 513,51 miliar.
Kedua realisasi jenis belanja barang mencapai 63,8 persen atau sebesar Rp4 32,7 miliar dari pagu sebesar Rp 678,47 miliar. Ketiga realisasi jenis belanja modal sebesar 54,1 persen atau sebesar Rp 778,08 miliar dari pagu Rp 1,43 triliun, terakhir realisasi jenis belanja bantuan sosial telah mencapai 96,57 persen atau Rp 0,17 miliar dari pagu Rp 0,18 miliar.
“Dari jenis belanja ini, yang perlu mendapat perhatian adalah belanja modal, karena dalam sisa dua bulan terakhir masih terbilang rendah penyerapannya yaitu masih di sekitar 50 persen,” paparnya.
Adapun realisasi dana TKDD, pertama disalurkan untuk DAK Fisik sebesar 59,5 persen atau Rp 348,27 miliar dari pagu sebesar Rp 417,2 miliar. Kedua, disalurkan pada realisasi DAK Non Fisik guna mendukung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar 92,4 persen atau Rp 100,07 miliar dari pagu sebesar Rp 108,36 miliar.
“Lalu untuk Dana Desa telah mencapai 92,4 persen atau Rp 171,93 miliar dari pagu sebesar Rp 186,09 miliar, yang perlu mendapat perhatian adalah DAK Fisik karena masih belum maksimal,” sebutnya.
Sementara dari sisi kinerja pendapatan negara lingkup KPPN Tanjung Selor sampai bulan Oktober 2022, secara agregat terealisasi sebesar Rp 74,08 miliar atau 325,27 persen melebihi dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp 22,77 miliar.
“Penerimaan tersebut disumbangkan dari penerimaan bukan pajak,” pungkasnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli