benuanta.co.id, MAKASSAR- Dinas Kesehatan Kota Makassar masih menemukan adanya obat sirup atau cair untuk anak yang ditemukan beredar di sejumlah apotek. Itu terlihat jelas terpajang di etalase ketika dilakukan inspeksi mendadak (sidak), Selasa, (25/10/2022).
Padahal Dinas Kesehatan Makassar telah mengeluarkan surat edaran untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup, menyikapi adanya temuan kasus gagal ginjal akut pada anak. Surat edaran ini dikirimkan ke rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, dan toko obat se-Kota Makassar.
Dalam Pemberitahuan Nomor: 440/2670/PSDK/X/2022 yang diterbitkan Dinkes Makassar pada 20 Oktobe, diimbau tenaga kesehatan pada fasilitas layanan kesehatan tidak meresepkan obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat.
Sehingga petugas dari Dinas Kesehatan yang melakukan sidak meminta obat sirup tersebut tidak dipajang sementara waktu, sampai adanya keputusan Kementrian Kesehatan. Kemudian diberikan pembinaan berupa edukasi kepada apotek membandel tersebut.
Kepala Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Makassar Nurlaela, menghimbau kepada pengelola apotek untuk menyimpan seluruh obat jenis sirup.
Kemudian kepada masyarakat yang masih ngotot membeli obat sirup agar diberikan edukasi untuk diberikan obat tablet yang sejenis
“Kalau ada pasien dari masyarakat, apotek mengedukasi sebaiknya saat ini menggunakan dulu obat tablet untuk lebih amannya, karena kondisi sekarang belum jelas,” ungkapnya.
“Jadi di apotek itu ada Apoteker dan asisten yang bisa menjelaskan kepada pasien penggunaan obat yang benar,” sambung Nurlaela dikonfirmasi, Rabu, (26/10/2022).
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto berharap warganya bisa memanfaatkan layanan call center 112 jika ada kecurigaan kasus ginjal akut terhadap anak atau balita. Dia juga telah mengintruksikan Dinas Kesehatan untuk memantau anak-anak yang dirawat di rumah sakit.
“Kita mengimbau kepada semua, terutama ibu-ibu kalau ada anaknya yang sakit untuk memanfaatkan layanan 112 agar bisa kita monitor. Saya juga sudah memerintahkan Dinkes untuk mencermati apa yang terjadi di rumah sakit,” kata Danny Pomanto.
Dengan maraknya kasus gagal ginjal akut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik lima obat sirup anak dari peredaran yang dicurigai pemicu penyakit misterius itu. Obat tersebut ditarik karena mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang melebihi ambang batas aman.
Obat itu antara lain Termorex Sirup produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) produksi Universal Pharmaceutical Industries. Lalu Unibebi Demam Sirup (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries, dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.
Reporter: Akbar
Editor: Yogi Wibawa