benuanta.co.id, TARAKAN – Perbaikan museum sejarah perminyakan dan sejarah perang dunia II di Kota Tarakan akan berlangsung dua bulan lagi.
Diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan berencana menambah gedung tambahan untuk museum tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Tarakan, Abdul Salam bahwa museum Tarakan itu masih memerlukan banyak fasilitas memadai.
“Yang diperuntukan ruang pameran temporer, ruang preparasi, storage,” tuturnya kepada benuanta.co.id, Rabu 5 Oktober 2022.
Adapun menurut Salam, proses yang paling penting untuk revitalisasi museum yakni ruang temporer pameran.
“Sebab selayakanya museum itu setiap tahun harus ada pameran temporer ini yang belum kita punya,” tegasnya.
Pihaknya melihat selama pembangunan tambahan ruangan gedung museum menjadi hal penting.
“Sebab dampak positif adanya gedung baru tersebut nanti bisa digunakan sebagai kegiatan multifungsi,” ujarnya.
Dia menjelaskan pada tahun ini, museum sudah mulai melakukan perencanaan pembangunan sehingga penyelesaian program ini ditargetkan dapat selesai pada 2023 mendatang.
“Lokasinya di belakang gedung utama karena untuk bagian kiri dan kanan sudah tidak ada ruang. Luasan fleksibel tergantung dari hasil kajian nanti. Karena masih dilakukan penilaian dikoneksikan menentukan ukuran dengan kebutuhan tata pamer,” jelasnya.
Desain museum juga akan dibuat lebih modern supaya pengunjung masuk akan melihat hal menarik.
“Isitilahnya museum modern dan pameran pemanfataan teknologi. Ini nanti akan menarik pengunjung bisa lebih ada atraktif supaya lebih menarik bukan sekadar datang melihat dan akan disusun dalam satu perencanaan,” ujarnya.
Revitalisasi museum ini, kata Salam, masih berlangsung. Sehingga bulan depan sudah masuk dalam kegiatan fisik dan pengawasan.
“Intinya untuk kegiatan revitalisasi itu ada perbaikan penataan interior yang selama ini tidak tertata, kemudian penambahan fasilitas ruangan sesuai dengan kebutuhan museum yang memang harus ada syaratnya,” imbuhnya.
“Misalnya ruang pameran temporer karena dari orientasi kegiatan ini sebenarnya adalah penataan situs cagar budaya di Mamburungan. Ini bagian dari kegiatan revitalisasi. Nambah gedung untuk kebutuhan pameran. Dua bulan dari sekarang ini sudah dilaksanakan,” pungkasnya. (*).
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa