Bea Cukai Lakukan Kajian untuk Pengawasan Kepabeanan di PLBN Long Nawang

benuanta.co.id, TARAKAN – Bea Cukai Tarakan turut melakukan persiapan untuk pengoperasian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang. Diketahui, pasca diresmikan pada Oktober lalu PLBN Long Nawang masih perlu melakukan persiapan matang dalam melayani perlintasan orang ke luar Indonesia.

Kasi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tarakan, Andy Irwanto menyebut pihaknya masih menunggu arahan dari pusat. Namun, disamping itu, Bea Cukai Tarakan juga melakukan kajian dan telah dilaporkan ke Kanwil Ditjen Bea Cukai Kaltim.

“Kita masih tunggu kebijakan dan arahan dari pusat,” katanya, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga :  60 Ribu Masyarakat Tak Salurkan Hak Pilihnya di Pilkada Tarakan

Andy menegaskan, untuk PLBN sendiri merupakan hal baru bagi Bea Cukai Tarakan yang mengawasi langsung di pintu perbatasan negara. Sehingga persiapan yang dilakukan harus maksimal.

Pada pengawasan yang tergabung di Customs, Immigration and Quarantine (CIQ) pihaknya lebih fokus terhadap kepabeanan.

“Termasuk kita sosialisasi juga ke masyarakat di sana, pelan-pelan kita lakukan untuk PLBN di Long Nawang,” tuturnya.

Baca Juga :  Bulog Tarakan Berikan Bantuan Pangan Terakhir di Tahun 2024

Dalam persiapannya, Bea Cukai Tarakan juga telah mengusulkan beberapa sarana dan prasarana (Sarpras) pendukung pemeriksaan di PLBN nantinya. Meski, saat ini sudah tersedia beberapa Sarpras, namun menurut Andy perlu disesuaikan dengan hasil kajian Bea Cukai Tarakan.

“Kemudian kebutuhan lainnya nanti seperti apa, teman-teman Bea Cukai juga sudah kesana langsung dan sudah kita usulkan ke Kanwil. Kemarin sudah ada X-Ray tapi belum maksimal,” lanjutnya.

Baca Juga :  20 Tahun Tak Diurus, Pj Wali Kota Tarakan Tinjau Drainase dan Trotoar Rusak di Yos Sudarso

Diakui Andy, Bea Cukai Tarakan juga dihadapkan dengan minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melakukan pengawasan di PLBN Long Nawang. Namun, dengan keterbatasan tersebut pihaknya berharap tugas pengawasan dari sisi kepabeanan tetap berjalan.

“Makanya harus kita kaji dan kita samakan dulu baik dari SDM dan anggaran juga. Baru nanti kita bisa memutuskan kebijakan pengawasannya seperti apa,” tutupnya. (*)

Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *