Kasus DBD di Tarakan Meningkat Setiap Bulan, Begini Imbauan Dokter Spesialis

benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tarakan semakin kian mengkhawatirkan, Dinas Kesehatan Tarakan mencatat kasus DBD berangsur-angsur naik dari bulan ke bulan selama tahun 2022.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Irwan Yuwanda menerangkan dari bulan Mei hingga Agustus 2022 DBD terus mengalami peningkatan.

“Agustus lalu jumlah pasien DBD mencapai 90 kasus. Angka ini meningkat kalau dibandingkan kasus DBD pada Juli 2022 yang hanya mencapai 59 kasus,” terangnya, Senin (3/10/2022).

Ia menjelaskan, kenaikan DBD ini mengartikan bahwa angka bebas jentik masih terbilang kecil di Tarakan. Jika melihat pada data, angka bebas jentik Tarakan hanya berada 50 persen sedangkan targetnya yang harus dipenuhi sebesar 95 persen.

Baca Juga :  Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Malundung Diperkirakan Terjadi Pekan Depan

“Masih banyak jentik di bak penampungan warga, itulah yang menyebabkan potensi berkembang biak dan menularkan virus DBD,” jelas Irwan.

Dalam hal ini kasus DBD lebih didominasi oleh anak-anak karena anak memiliki daya tahan tubuh yang terbilang masih rentan. Namun tak jarang, DBD juga dapat menyerang usia dewasa.

“Kalau dewasa ada, tapi tidak sebanyak kasus anak-anak,” sebutnya.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltara, dr. Franky Sientoro, Sp.A membenarkan bahwa pasien anak-anak masih mendominasi untuk kasus DBD. Ia mengimbau, dalam hal ini orang tua atau orang sekitar harus peka ketika anak menunjukan tanda-tanda seperti lemas berkepanjangan.

Baca Juga :  Jelang Nataru, BPOM Tarakan Awasi Peredaran Produk Pangan

“Jadi anak-anak itu lebih loyo, biasanya main tapi ini lebih banyak tidur itu kita juga harus curiga. Sebaiknya kalau sudah hari ketiga demam sudah harus ke rumah sakit atau puskesmas untuk berobat,” urainya.

Pada kasus DBD, anak-anak juga cenderung kekurangan cairan seperti yang terkandung pada sayur mayur, atau air putih. Hal ini disebabkan adanya kebocoran cairan (plasma) dari pembuluh darah pada tubuh.

Baca Juga :  BMKG Sosialisasikan Wajah Baru Website Resmi, Mampu Pantau Cuaca hingga Tingkat Kelurahan

Selain menjaga asupan cairan ia juga mengimbau agar masyarakat dapat membersihkan saluran air di sekitar rumah. Umumnya nyamuk penyebab demam berdarah ini senang berkembang biak di air yang bersih. Franky menerangkan keberadaan tirai atau kelambu juga perlu disertai dengan semprotan obat nyamuk sebelum beristirahat.

“Biasanya nyamuknya aktifnya di siang hari jadi harus membersihkan air, dan malah nyamuk ini hidupnya di air yang bersih, yang penting juga memperbanyak cairan dari sayur, air putih atau air kelapa,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *