benuanta.co.id, NUNUKAN – Program Kejar Si Toga merupakan salah satu program perubahan unggulan Kepala Dinas Pendidikan Nunukan yang bertujuan untuk membantu mempermudah terselenggaranya pendidikan non formal bagi warga binaan Lapas Nunukan, sehingga hak pendidikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terpenuhi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus mengatakan melalui aplikasi Kejar Si Toga, WBP yang sedang menjalani masa hukuman di Lapas kelas II Nunukan bisa memperoleh akses yang sama terhadap pendidikan untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas.
Tidak hanya WBP, aplikasi Kejar Si Toga juga memungkinkan memberikan pembelajaran kepada masyarakat yang tidak bisa mengakses pembelajaran di bangku sekolah karena berbagai alasan.
“Saya berharap dengan penerapan aplikasi ini akan semakin banyak masyarakat di Kabupaten Nunukan yang bisa terjangkau oleh pendidikan,” ujar Serfianus.
Di samping itu, Serfianus mengatakan pendidikan juga sangat penting untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Nunukan yang sampai saat ini masih cukup rendah.
Serfianus juga menyadari sebagai sebuah aplikasi, tentu ada kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu kata Serfianus dia berharap agar semua stakeholder pendidikan dan seluruh masyarakat bisa ikut memberikan masukan dan saran terhadap penyempurnaan aplikasi tersebut.
Sementara itu, Kalapas, Kadisdikbud Nunukan, Akhmad, menyampaikan bahwa program Kejar Si Toga adalah kelompok belajar dengan strategi tutor siaga yakni sebuah strategi layanan pendidikan non formal dengan metode tutor siaga/tutor aktif.
Tutor aktif dapat berkunjung di mana saja warga belajar berada, dan pihaknya berkomitmen untuk para tutor dapat menjalankan tugasnya dengan baik, membimbing dan mengajar sampai dengan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan.
“Kami memfasilitasi pemberian hak kepada warga binaan untuk mendapatkan pendidikan selama menjalani masa pidana,” jelasnya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa menyambut hangat Pihak dari Dinas Pendidikan serta Teken MOU terkait memberikan pelayanan pendidikan di dalam Lapas Nunukan kepada WBP.
“Walaupun mereka menjadi warga binaan pemasyarakatan akan tetapi mereka tetap menjadi warga negara yang mempunyai hak yang sama,” terangnya.
I Wayan Nurasta Wibawa berharap, pengembangan PKBM di Lapas Nunukan bisa terus berjalan dengan baik. Terkait Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C ini yakni sebagai implementasi hasil kerja sama peningkatan kualitas mutu pendidikan bagi WBP Lapas Nunukan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa