Prosedur Keselamatan Berlayar jadi Atensi, SAR: Perhatikan Kondisi Cuaca

benuanta.co.id, TARAKAN – Kecelakaan melibatkan kapal cepat di perairan Tarakan maupun Kaltara selama 2022 terhitung sudah belasan kali.

Faktor kecelakaan laut ini karena kelalaian (human error) hingga faktor alam seperti cuaca. Korban kecelakaan di laut ini diperkirakan 80 persen meninggal dunia dan sebagian luka berat.

Kepala Kantor SAR Tarakan Amiruddin melalui Kepala Seksi Operasi Basarnas Tarakan Dede Hariana mengungkapkan sebagian besar faktor penyebab kecelakaan di laut akibat faktor alam.

Baca Juga :  Tak Disokong DAK, Disperindagkop Kaltara Upayakan SOA Berjalan dengan APBD

“Laka laut selama tahun 2022 ada 15 kejadian. Sebagian besar faktor alam,” ungkap Dede Hariana kepada benuanta.co.id, Selasa (17/5/2022).

Tak jarang insiden ini terjadi saat malam hari. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan benuanta.co.id, pada waktu malam, disinyalir kondisi cuaca semakin kurang bersahabat. “Dominan terjadi (laka laut) pada malam hari,” tambah Dede.

Baca Juga :  Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Malundung Diperkirakan Terjadi Pekan Depan

Kantor SAR Tarakan, menekankan pentingnya keselamatan berlayar terutama bagi angkutan laut dan nelayan.

“Jika beraktivitas di laut harap memperhatikan kondisi cuaca, Safety Life Jacket dan cek seluruh mesin kapal, terkhususnya nelayan jika melaksanakan aktivitas di laut,” terangnya.(*)

Reporter: Kristianto Triwibowo

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *