Kuantitas Penduduk dan Lesunya Ekonomi Pengaruhi PAD KTT

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Kurangnya jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Tana Tidung (KTT) pengaruhi hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) KTT.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tana Tidung, Sehan mengatakan salah satu faktor minimnya PAD berkaitan dengan kuantitas penduduk. Menurutnya, jumlah penduduk di KTT saat ini tergolong minim.

“Penduduk kita masih 26 ribu, otomatis mempengaruhi pemasukan pajak daerah dan itu belum terhitung dengan penduduk yang tidak taat pajak,” kata Sehan, kepada benuanta.co.id, Senin (20/12/2021).

Selain jumlah penduduk yang minim, pengumpulan PAD juga belum didukung geliat perekonomian. Terlebih, sektor ekonomi utama Tana Tidung saat ini tidak dominan dalam menyumbang PAD.

Baca Juga :  Keberangkatan Kapal Feri Rute KTT - Tarakan Ditambah 5 Kali Seminggu

“Lapangan usaha masih didominasi sektor ekonomi padat modal. Seperti pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Kegiatan ekonomi lain belum beragam. Bicara hotel saja, kelas di sini masih penginapan. Itu pun yang diandalkan hanya tamu dari luar,” ungkapnya.

Sehan membeberkan pada tahun 2021, PAD hanya berkontribusi 3,70 persen dari total anggaran pendapatan sebesar Rp 764,76 miliar. Melihat hal itu, dia pun tidak terlalu banyak berharap untuk target PAD pada tahun 2022 mendatang.

Baca Juga :  Keberangkatan Kapal Feri Rute KTT - Tarakan Ditambah 5 Kali Seminggu

“Jelas kita harus mencari solusi ini bersama agar PAD kita bisa meningkat sesuai dengan harapan kita bersama. Apalagi PAD merupakan salah satu elemen penting dalam membangun daerah,” jelasnya.

Meski begitu, Sehan menyebut kondisi serupa juga dialami semua daerah yang ada di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dimana kontribusi PAD sangat timpang bila dibandingkan dengan pendapatan transfer. Baik dari transfer pemerintah pusat senilai Rp 695,44 miliar dan transfer antar daerah sebesar Rp 33,64 miliar.

Baca Juga :  Keberangkatan Kapal Feri Rute KTT - Tarakan Ditambah 5 Kali Seminggu

“Semua daerah di Kaltara dan provinsi juga sama kondisinya. PAD masih kecil, yang dominan pendapatan transfer pemerintah pusat,” sebutnya.

Dia berharap agar semua elemen yang ada di Pemkab Tana Tidung terus berupaya meningkatkan kemandirian fiskal daerah. Khusus di komponen pajak daerah, akan dilakukan skema ekstensifikasi dan intensifikasi. Sehingga nominal yang dikumpulkan bisa lebih maksimal.

“Memang butuh waktu yang tidak sebentar. Tapi kita optimis bisa terus ditingkatkan dari tahun ke tahun,” tutupnya. (*)

Reporter : Osarade

Editor : Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *