benuanta.co.id, TARAKAN – Pembelajaran online akibat Covid-19 berpengaruh besar terhadap keadaan psikologis siswa. Hal ini terbukti dengan tercatatnya empat siswa jenjang SD hingga SMP berpindah ke program paket.
Kepada benuanta.co.id, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara Wilayah Tarakan, Ahmad Yani mengatakan, belum mendapatkan informasi secara pasti terkait keputusan siswa untuk pindah program paket tersebut.
“Memang tidak dilaporkan. Kalau dilaporkan, sekolah pasti tahu. Tapi nanti akan saya coba telusuri informasinya,” kata Ahmad Yani, Sabtu (11/9/2021).
Melihat kondisi tersebut, Yani meminta sektor pendidikan untuk bersikap lebih pro aktif dan bijaksana. Sejauh ini pihaknya hanya mendapatkan laporan terkait sulitnya pembelajaran daring bagi siswa dengan berbagai macam permasalahan. Hanya saja hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi terkait adanya siswa yang putus sekolah selama pandemi.
“Kalau kesulitan ada (laporan), salah satunya paket internet dan jaringan. Tapi sampai putus sekolah itu belum ada,” imbuhnya.
Sebagai upaya mengetahui kondisi psikologis siswa yang lain, Disdikbud Kaltara sendiri telah mengeluarkan program kunjungan yakni Home Visit. “Misalnya ada siswa yang sering belajar, tapi tiba-tiba tidak ikut. Ini akan ditelusuri lagi, kenapa, melalui home visit berarti ada data awal,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan, Drs. Tajuddin Tuwo mengungkapkan, tercatat sebanyak 4 orang siswa beralih dari sekolah biasa ke program paket. Namun ia sendiri tidak mengetahui jelas alasan siswa dan orang tua tersebut.
“Kemarin katanya ada 4 orang, saya tidak tahu apakah SD atau SMP. Tapi program paket ini diakui secara hukum,” ujar Tajuddin.
Pun demikian, program paket, kata Tajuddin juga merupakan program sekolah. Sehingga siswa tetap bersekolah. Sebab saat ini paket A, B maupun C diwajibkan untuk bersekolah sehingga proses belajarnya seperti sekolah biasa.
“Tidak ada bedanya program paket dan sekolah biasa. Perbedaannya hanya dari pakaian dan waktu belajar. Kalau paket itu pembelajarannya tidak tentu, yang jelas belajar,” tandasnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa