Karantina Pertanian Tarakan Lepas Ekspor 400 Kg Tomat Tujuan Malaysia

Karantina Pertanian Tarakan Lepas Ekspor Tomat Tujuan Malaysia

Sebatik – Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Sebatik kembali melakukan sertifikasi ekspor tomat tujuan Malaysia. Tomat sebanyak 400 kg ini akan diangkut menggunakan longboat tujuan Malaysia. Aviv, pejabat karantina pertanian yang bertugas melakukan pemeriksaan fisik mengatakan bahwa tomat yang akan diekspor kondisinya baik, tidak busuk dan tidak ditemukan OPT.

“Karena hasil pemeriksaan baik, maka dapat diterbitkan Phytosanitary Certificate dan tomat bisa dilalulintaskan” tambahnya.

Baca Juga :  PLBN Sei Nyamuk Intensifkan Layanan ke Masyarakat Jelang Nataru   

Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Akhmad Alfaraby dalam keterangannya secara terpisah mengatakan bahwa saat ini mendorong kegiatan ekspor melalui program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) adalah salah satu Program Kementerian Pertanian.

“Pendampingan kegiatan ekspor dalam rangka meningkatkan perekoniam petani telah kami lakukan kepada eksportir terutama yang berhubungan dengan sertifikasi karantina sesuai amanah UU No 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan”.

Baca Juga :  BPBD Nunukan Ingatkan Jangan Buang Sampah Sembarangan Bisa Sebabkan Banjir

Sebatik Menyimpan Potensi

Sebatik adalah pulau kecil di Propinsi Kalimantan Utara. Pulau Sebatik terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Sebatik wilayah Indonesia dan Malaysia. Kondisi alam yang berbukit-bukit dan tanahnya yang subur membuat Sebatik tidak kalah berpotensi dalam menghasilkan produk pertanian. Komoditas potensialnya adalah pisang, kakao, jahe dan tomat.

Letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia, membuat akses perdagangan antar dua negara semakin mudah. Tingginya lalulintas arus barang menjadi potensi tersendiri untuk dapat meningkatkan pemasaran hasil pertanian Indonesia.

Baca Juga :  5 Desa di Sembakung Terendam Banjir

Diunduh dari Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST), sertifikasi ekspor tomat pada tahun 2019 sebanyak 8 kali dengan total 6.120 kg. Pada tahun 2021 telah dilakukan 5 kali sertifikasi dengan total 2.400 kg.(*)

Reporter: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *