Jakarta – Menteri Agama Fachrul Razi mengingatkan masyarakat bahwa di masa pandemi COVID-19 agar lebih mengutamakan daging kurban dibagikan untuk dhuafa seperti fakir miskin dibanding kalangan lainnya.
“Di situasi sekarang, dianjurkan sebanyak mungkin dibagikan kepada fakir miskin,” kata Fachrul kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan Idul Adha 1441 H berbeda dari biasanya karena pandemi memicu sejumlah perubahan perilaku masyarakat dalam skema Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Pandemi di banyak keadaan membuat ekonomi beberapa unsur masyarakat terpukul sehingga memerlukan uluran tangan saudaranya.
Menurut dia, daging kurban dapat menjadi sarana berbagi dengan sesama terutama untuk kalangan dhuafa atau golongan lemah. Lazim terjadi daging kurban sebagian boleh dimakan orang yang berkurban, termasuk dibagikan kepada kerabat dan tetangga.
Untuk itu, Fachrul mengajak para pekurban lebih mengutamakan pendistribusiannya benar-benar untuk dhuafa sehingga dapat meringankan beban kehidupan mereka di masa pandemi COVID-19.
Menag mengutip pesan Nabi Muhammad SAW bahwa bukanlah seorang Muslim yang tidur nyenyak padahal tetangganya mengalami kelaparan. Maka dari itu, dia mengingatkan pentingnya kepedulian di tengah pandemi saat ini.
Menteri Agama mengimbau masyarakat yang mampu untuk berkurban karena saat ini banyak dari mereka yang membutuhkan.
Dia mengatakan Kementerian Agama sudah menerbitkan surat edaran soal pemotongan hewan kurban harus memenuhi protokol kesehatan seperti dengan menggunakan alat sendiri, jaga jarak, dilakukan di tempat terbuka dan mengenakan masker.
Pembagian daging, kata dia, agar diantar ke rumah masing-masing sehingga menghindari kerumunan yang memicu kerentanan penularan COVID-19.
Fachrul meyakini dengan menambah kerja melalui pengantaran akan menambah pahala terlebih potensi penularan COVID-19 dapat dihindari karena tidak terjadi konsentrasi massa saat pembagian.(ant)