Bantuan untuk Mahasiswa di Rantau, Diharapkan Dibelikan Sembako dan Kebutuhan Mendesak

NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan telah menyalurkan bantuan kepada mahasiswa asal Kabupaten Nunukan yang masih berada di rantau, yang tidak dapat pulang ke kampung halaman, dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (BSPP) di beberapa daerah di Indonesia, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sejauh ini Pemkab Nunukan, sudah menyalurkan bantuan tersebut kepada mahasiswa di 7 daerah. Di antaranya Makassar, Samarinda, Malang, Tarakan, Yogyakarta, Palu dan Sumbawa.

Dikatakan Juru Bicara Pemkab Nunukan sekaligus Kabag Humas dan Protokol, Hasan Basri, S.IP, hingga saat ini proses pendataan mahasiswa yang ada di rantau masih terus dilakukan. Dan memang memang prosesnya agak lama.

Baca Juga :  Lantik 4 Pejabat Fungsional, Wabup Nunukan Ingatkan soal Komitmen

“Kami memilih membagi kepada pengurus organisasi, karena Pemerintah Daerah mengaggap bahwa kepengurusan organisasi kedaerahan mahasiswa adalah orang yang paling berkompeten untuk mengurus mahasiswa di masing-masing daerahnya. Karena mereka pasti tahu keadaan dan kondisi daerah masing-masing, kita percaya kepada mereka, percaya kemampuan mereka, karena mereka adalah calon pemimpin penurus bangsa,” ujar Hasan, Kamis (7/5/2020).

Baca Juga :  PLBN Sei Nyamuk Intensifkan Layanan ke Masyarakat Jelang Nataru   

Lanjut dia, pemberian dana sebesar Rp 20 juta kepada mahasiswa terdampak Covid-19 di rantau itu adalah untuk dibelikan kebutuhan sembako dan keperluan lainnya yang mendesak. Karena jika dibagikan bentuk uang tunai, bisa saja tidak dibelikan untuk barang yang tidak mendesak.

Berdasarkan data yang diperoleh benuanta.co.id dari Pemkab Nunukan, jumlah mahasiswa Nunukan di 7 daerah luar yang telah disalurkan di antaranya Palu 34 mahasiswa, Makassar 107 mahasiswa, Yogyakarta 100 – 200 mahasiswa, Sumbawa 40 mahasiswa, Samarinda 100 – 200 mahasiswa, Malang 58 mahasiwa dan di Tarakan 230 mahasiswa. (*)

Baca Juga :  Kaleidoskop 2024: Perceraian di Nunukan Terjadi 260 Kasus, Ekonomi jadi Penyebabnya

 

Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *