Keberadaan Pasar Tani Dinilai Dapat Menstabilkan Harga Pasar

NUNUKAN – Pemerintah terus menggenjot produksi di sektor pertanian. Dukungan pemerintah pusat maupun provinsi hingga kabupaten dalam hal Balai Penyuluhan Pertanian(BPP) kepada masyarakat sangat serius.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Nunukan Selatan, Asry Azis, S.TP, M.AP mengatakan, terus memberikan motivasi dan memacu semangat masyarakat untuk meningkatkan produksinya. Mekanisasi pertanian menjadi salah satu langkah penting.

“Dari penyuluh sendiri sudah memfasilitasi adanya pasar tani, sehingga mereka tidak ragu lagi untuk pemasaran hasil produksi mereka,” kata Azis kepada benuanta.co.d, Rabu (22/4/2020).

Namun dengan adanya wabah Covid-19 di Indonesia juga berimbas ke wilayah Kabupaten Nunukan. Adanya imbauan pemerintah terkait jaga jarak dan jangan berkumpul, sehingga untuk sementara waktu pasar tani dihentikan dulu. Padahal kegiatan pasar tani ini dilakukan 2 kali dalam sebulan.

Baca Juga :  Sidak Pasar, Pj Wali Kota Tarakan Sebut Harga Komoditas Masih Terjangkau

“Pasar tani ini saya melihat, dari jam 06.00 Wita sampai jam 8.00 Wita pagi itu sudah hampir menghabiskan 1 ton, itu habis untuk dipasarkan hanya semangka dan melon, kemudian jagung dan hasil petani pertanian lainnya,” jelasnya.

Sebanyak 20 kelompok tani yang difasilitasi untuk pasar tani dengan beragam komoditi, ada cabai, tomat, terong, semangka, melon, jagung, beras lokal dan sebagainya.

Baca Juga :  Puncak Arus Mudik Nataru, 2.021 Penumpang Bertolak dari Pelabuhan Tunon Taka

Sedangkan untuk beras lokal yang dipasarkan di pasar tani itu selalu habis. “Karena beras lokal banyak yang mencari, selain alami dan aman untuk dikonsumsi. Begitu juga buah semangka dan melon bahkan hasil produksi hasil panen petani di Kabupaten Nunukan,” terangnya.

Mengingat buah dan sayuran yang cepat mengalami kerusakan seperti membusuk, sehingga BPP mencari pasaran secepatnya. Dia mengatakan, sebagai penyuluh harus mencarikan akses pasar ke petani, informasi pasar. Sedangkan untuk harga pasar tani di bawah harga pasaran yang ada di Nunukan. Karena, hasil petani ini langsung ke konsumen, jadi konsumen juga merasakan harganya yang murah.

Baca Juga :  2019-2023, Jumlah Pelanggan PDAM di Kaltara Meningkat 26.696

“Petani juga tidak dirugikan di sini. Dengan adanya pasar tani yang sudah kita fasilitasi, mudah-mudahan nanti ke depannya ada penambahan kelompok tani yang ikut memasarkan hasilnya namun kami akan seleksi siapa saja yang bisa masuk ke pasar tani,” bebernya.

Penyeleksian itu dilakukan agar tidak ada tengkulak yang bisa merugikan Petani sendiri bahkan konsumen juga, jika dilakukan pemborongan maka harga bisa di naikan. Dengan adanya pasar tani ini adalah untuk menstabilkan pasar kepada konsumen. (*)

 

Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *