TARAKAN – Bantuan Gubernur Kaltara kepada masyarakat dengan memberikan santunan uang sebesar Rp200 ribu, beserta kalender dan jadwal puasa, sempat viral di media sosial. Pro kontra pun tak bisa dihindarkan.
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua BEM Universitas Borneo Tarakan (BEM UBT), Muhammad Nur Arisan mengemukakan, bantuan yang diberikan Gubernur itu merupakan tindak pedulinya terhadap masyarakat di tengah pandemi covid-19 ini. Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa bantuan tersebut harus membawa sebuah kalender yang bergambarkan foto pribadi dari gubernur sendiri.
“Menurut saya sah-sah saja kalau berikan bantuan berupa apapun, tapi kalau dilihat di komentar di medsos, apa hubungan covid-19 dengan kalender yang dibagikan juga, kata Nur kepada benuanta.co.id, Senin (20/4/2020).
Presiden Mahasiswa (Presma) UBT ini menyampaikan, adanya kalender yang masuk dalam paket bantuan ini yang menjadi polemik di tengah masyarakat. Dari media sosial maupun pembicaraan di grup-grup WhatsApp. Apalagi dalam kalender tersebut dinilai berisi nada kampanye, yakni bertuliskan “Lanjutkan Kaltara Hebat”.
“Sebenarnya ini yang kami pertanyakan, apakah perlu adanya hal tersebut. Belum lagi ini bantuan bentuk pribadi atau memang bantuan bentuk instansi pemerintahan?” ujarnya.
“Kalau bentuk pemerintahan seharusnya kalender tersebut harus bergambar sepasang dengan wakilnya dan tidak berlabel lanjutkan,” imbuhnya.
Apalagi, lanjut Nur, tahun ini merupakan tahun politik. Di mana Provinsi Kaltara juga akan menggelar pemilihan gubernur. Namun dengan adanya wabah covid-19, maka maka diputuskan ditunda.
“Jangan sampailah permasalahan ini diimplementasikan masyarakat bahwa di tengah musibah ini adanya embel-embel politik dengan adanya pembagian kalender dengan label “Lanjutkan”, termasuk pertugas yang membagikan juga,” tuturnya.
“Belum lagi di sana tertulis buku capaian prestasi Provinsi Kaltara, tapi tidak menggunakan gambar sepasang dengan wakilnya di kalender tersebut. Ini kan menjadi persoalan, bantuan ini datang pribadi atau instansi pemerintah, harus jelas juga,” tanyanya.
Seharusnya dalam menangani virus covid-19, lanjut Nur, peran dan fungsi DPRD juga sangat penting dalam mengambil kebijakan maupun pengawasan yang dilakukan pemerintah saat ini.
“Semua harus bersinergi lah mas, bagaimana untuk penanganan covid-19 ini, jangan sampai mengambil kesempatan dalam musibah ini,” pungkasnya.(*)
Reporter : Rico Jeferson
Editor: M. Yanudin