NUNUKAN – Dari hasil tracing ulang Tim Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19, bahwa 3 remaja berusia 14 tahun yang baru terkonfirmasi positif bukan klaster baru di Nunukan, namun terpapar saat ikut klaster jemaah tablig Gowa. Hal itu dikatakan juru bicara covid-19 Nunukan Aris Suyono.
“Berdasarkan penelusuran tim di lapangan, ternyata untuk anak ini bukan merupakan klaster baru, dia merupakan klaster Gowa. Ternyata ketiga anak ini melaksanakan perjalanan ke Gowa,” kata Aris Senin (20/4/2020).
Lanjutnya, di Kabupaten Nunukan belum masuk klaster baru, atau tidak ada penularan lokal. Walaupun di websitenya Covid- 19 sudah muncul transmisi lokal di Kabupaten Nunukan. “Tadi pagi berdasarkan tracing kita sehingga diteruskan ke provinsi dan akan dilanjutkan Kementerian Kesehatan, sehingga ada revisi, kita tidak termasuk tranmisi lokal,” jelasnya.
Sedangkan transmisi lokal itu adalah merupakan orang dalam risiko (ODR), jika memiliki gejala secara otomatis dia akan masuk katagori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dengan perlakuan ODR ini berkewajiban untuk melaksanakan karantina mandiri selama 14 hari, hal itu juga sama jika masuk ODP, akan diberlakukan di tempat tujuan.
Jika wilayah Nunukan termasuk transmisi lokal, maka perlakukan skrining semakin ketat, dan tidak hanya lagi output dari ODP, PDP maupun ODR namun akan melakukan langsung skrining pemeriksaan. “Kita masih masuk zona kuning,” ujarnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin