TARAKAN-Kebakaran merupakan salah satu kejadian yang dihindari semua kalalangan. Terlebih bagi warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk. Di Tarakan sendiri, wilayah padat penduduk terdapat di daerah pesisir. Di daerah padat penduduk ini sangat rawan terjadinya kebakaran, untuk itu dibutuhkan pencegahan yang jitu dari Pemerintah kota (Pemkot) Tarakan terhadap kebakaran dini.
Tarakan merupakan satu-satunya daerah di Kaltara yang memiliki kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Tak heran maka ada beberapa daerah yang memeiliki pemukiman padat penduduk. Pemukiman padat penduduk ini tak jarang menjadi langganan kebakaran, meski tak setiap tahunnya namun warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk pasti dihantui kebakaran setiap saat.
Belum lagi bahan bangunan rumah yang rata-rata berbahan kayu, serta tata letak rumah yang berdempetan satu dengan lainnya. Jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di suatu rumah, maka tak menutup kemungkinan kebakaran dengan cepat meluas. Hal ini ditambah dengan minimnya alat pemadam dini di wilayah padat penduduk. Meski pun ada, jumlahnya belum sebanding dengan kepadatan rumah warga di pemukiman padat penduduk.
Pemkot Tarakan seharusnya bias berkaca dengan kejadian kebakaran yang pernah terjadi sebelumnya. Kebakaran terbesar di Tarakan sering terjadi di wilayah padat penduduk, yakni daerah Kelurahan Selumit Pantai, Karang Rejo, serta yang belum lama ini terjadi di Kelurahan Sebengkok. Seperti kebakaran pemukiman padat penduduk di Kelurahan Sebengkok, ratusan rumah yang terbakar merupakan rumah tinggal berbahan kayu.
Api dengan cepat meluas ke daerah lainnya, lantaran sulitnya pemadaman dilakukan saat kejadian berlangsung. Ditambah lagi, alat bantu pemadam di wilayah tersebut seperti hydrant pilar tidak berfungsi sehingga pasokan air sangat kurang untuk melakukan pemadaman kala itu. Hal seperti ini seharusnya menjadi perhatian khusus segala pihak di Tarakan.