TANJUNG SELOR – Evaluasi pemutakhiran data pemilih pemilu tahun 2019, KPU Provinsi Kaltara melaksanakan rapat koordinasi (rakor) bersama KPU kabupaten kota. Dengan meminta KPU kabupaten kota menyiapkan daftar inventarisir masalah (DIM) yang biasanya banyak terjadi pada data pemilih.
“DIM itu yang akan kita bahas selama 3 hari ini, yang tahu masalahnya itu oleh kabupaten kota masing-masing,” ungkap Komisioner KPU Provinsi Kaltara, Maimunah kepada benuanta.co.id, Kamis 19 Desember 2019.
Dia melihat masalah yang kerap terjadi pada data pemilih terkait pencocokan dan penelitian (coklit). Seharusnya petugas melaksanakannya dari rumah ke rumah, namun ada petugas karena merasa kenal daerah tersebut, maka hanya melakukan pendataan di atas meja saja. Padahal itu tidak berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan ketentuan yang berlaku.
“Bahkan ada juga petugas yang ragu tidak menghapus pemilih yang sudah tidak berdomisili di situ. Inilah kadang membuat membengkaknya data pemilih,” jelasnya.
Kedepan akan dilaksanakan digitalisasi hasil pemilu 2019. Itu sebagai proses pengubahan berkas hasil pemilu menjadi data digital. Digitalisasi itu perintah atau instruksi dari KPU RI. “Kita diberikan batas waktu sampai dengan akhir Januari 2020,” ucap wanita yang bertugas pada Divisi Perencanaan Data dan Informasi ini.
“Jadi ada 67 file yang harus diunggah pada aplikasi opendata.kpu.co.id, kita harus pelan-pelan. Karena dia ada batas jadi kalau di angka 2 MB itu tidak bisa diunggah,” sambungnya.
Ditambahkan Ketua KPU Provinsi Kaltara, Suryanata Al Islami, pemutakhiran data pemilih ini juga nanti sebagai acuan pada pemilu 2020. DIM ini akan dibahas bersama, terkait masalah yang kerap terjadi. “Inilah perlunya ada forum ini agar setiap teman-teman KPU kabupaten kota yang menghadapi masalah, bisa kita carikan solusi,” ujarnya.
Suryanata mengapresiasi kinerja Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU se-Kaltara. Sebab saat KPU RI melaksanakan Rakor terkait digitalisasi hasil Pemilu 2019, dan membuat lomba tentang Ide Kreatif Digitalisasi Hasil Pemilu, KPU Kaltara menjadi salah satu yang terbaik. “Alhamdulillah Kaltara berada terbaik kelima dari 34 provinsi di Indonesia. Tentu kita apresiasi karena telah menuangkan ide kreatifnya,” sebutnya.
Sementara juara pertama diraih Provinsi Sulsel, Gorontalo, Kalbar, DI Yogyakarta dan Kaltara. Dirinya berharap dengan penghargaan KPU RI itu bisa menguatkan proses untuk melaksanakan atau menjadi pemilu lebih akurat.
“Ini penting, walaupun kita bukan menargetkan penghargaan. Tapi ini sebagai motivasi dan menginspirasi teman-teman yang lain,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M Yanudin