DinkesP2KB Nunukan Bahas Strategi Percepatan Penurunan Stunting

benuanta.co.id, NUNUKAN – Upaya menekan penurunan stunting di Kabupaten Nunukan, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) melaksanakan rapat tim percepatan penurunan stunting.

Berdasarkan data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM) prevalensi kasus stunting pada tahun 2024 sebesar 10,9% dengan balita yang diukur 10.445 dan yang stunting 1.134, ditahun 2025 sampai dengan tri wulan 3 sebesar 11,2% atau 988 kasus. Harapan di akhir tahun lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Kerugian Akibat Kebakaran di Nunukan Ditaksir hingga Rp 5 Miliar  

Wakil Bupati Nunukan Hermanus mengatakan kegiatan yang dilaksanakan upaya intervensi dan evaluasi terhadap kasus stunting yang masih ada, agar kasus tidak semakin memburuk dan segera diidentifikasi serta ditangani dengan baik dan benar.

“Dengan adanya koordinasi yang baik, serta tatalaksana kerjasama yang baik dalam menangani kasus stunting maka yang diharapkan pada tahun 2025, dengan target nasional 18% penurunan angka stunting dapat kita capai,” ucapnya, Selasa (09/12/2025).

Ia menyampaikan stunting sebagai salah satu isu nasional merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak baik pertumbuhan tubuh maupun otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Stunting memberikan dampak buruk pada anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga :  Realisasi APBD 2025, Irwan Sabri Soroti Sejumlah Kegiatan Fisik yang Belum Optimal

Jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan kecerdasan otak, gangguan pada pertumbuhan fisiknya serta gangguan metabolisme, sedangkan dampak jangka panjang stunting yang tidak segera ditangani adalah penurunan kemampuan kognitif otak, kekebalan tubuh sehingga melemahnya mudah sakit dan memiliki risiko tinggi terkena penyakit metabolisme dan penyakit pembuluh darah.

“Melalui kesempatan ini, saya sangat berharap komitmen kita bersama, agar dari rakor ini menghasilkan tindak rencana intervensi spesifik maupun sensitif yang akan dilakukan lebih lanjut secara koordinator dan kolaboratif dengan OPD terkait bersama pihak swasta maupun mitra pemerintah”, ujarnya. (*)

Baca Juga :  Gali Potensi SDM, 498 ASN di Nunukan Ikuti Uji Kompetensi

Reporter: Soni Irnada

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *