benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Nunukan mencatat sebanyak 308 menara telekomunikasi telah terpasang. Jumlah itu terdiri dari 59 menara Bakti, 152 perangkat VSAT Internet Bakti, serta 97 menara telekomunikasi milik swasta.
Staf IT Diskominfo Kabupaten Nunukan, Agus Suswanto, mengungkapkan bahwa dari 59 menara Bakti yang tersebar di berbagai wilayah, sebagian di antaranya kini tidak lagi aktif. Hal ini disebabkan oleh kerusakan perangkat dan kendala teknis lainnya.
“Sebagian menara Bakti sudah tidak aktif karena beberapa perangkat mengalami kerusakan. Apalagi sekarang monitoring dari pusat sudah tidak ada lagi, jadi kami mengandalkan laporan dari masyarakat atau pemerintah desa jika ada gangguan,” kata Agus, kepada benuanta.co.id, Ahad (13/4/2025).
Ia pun berharap peran aktif kepala desa dan warga sekitar untuk melaporkan jika ditemukan gangguan pada menara Bakti agar bisa segera ditindaklanjuti ke pihak BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi).
Selain itu, Agus menambahkan bahwa beberapa menara Bakti juga sudah tidak diperpanjang kontraknya oleh pihak BAKTI karena alasan efisiensi anggaran.
“Untuk total pasti berapa yang tidak aktif, kami masih menunggu. Pihak Bakti tidak memberikan data secara langsung, jadi kami harus mencarinya sendiri di lapangan,” tambahnya.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan akses dan layanan telekomunikasi, terutama di wilayah perbatasan dan pedalaman Nunukan yang sangat bergantung pada konektivitas digital. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli