H-3 Lebaran, Puncak Mudik di Bandara Juwata Tarakan Capai 1.534 Penumpang 

benuanta.co.id, TARAKAN – Puncak arus mudik Idulfitri 1446 Hijriah di Bandara Juwata Tarakan yang diprediksi terjadi pada Jumat (28/3/2025) kemarin atau H-3.

Tercatat sebanyak 1.534 penumpang yang berangkat dan 1.211 penumpang tiba di bandara. Sementara untuk pesawat yang berangkat pada puncak arus mudik sebanyak 17 dan 16 pesawat tiba.

Ketua Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2025, Daverius Maarang, menjelaskan rekapitulasi jumlah penumpang harian baru bisa dilakukan pada malam hari setelah penerbangan terakhir.

Berdasarkan data H-4, Kamis (27/3/2025), jumlah penerbangan kedatangan di Bandara Juwata Tarakan hanya 16 kali, lebih sedikit dibandingkan dengan 2024 yang mencapai 19 penerbangan.

Sementara untuk jumlah penumpang yang tiba, berkisar 886 penumpang, menurun drastis dari tahun sebelumnya sebanyak 1.346 penumpang.

“Jika dihitung secara persentase, jumlah penerbangan menurun 15,79 persen, sedangkan jumlah penumpang yang tiba turun 34,66 persen,” ungkapnya, Kamis (27/3/2025).

Baca Juga :  Hari Nyepi, Umat Hindu Usung Tema Menawasewa, Medawasewa untuk Mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045

Adapun jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara Juwata Tarakan juga mengalami penurunan. Pada 2025, jumlahnya mencapai 9.132 penumpang, lebih sedikit dibandingkan dengan 2024 yang mencatat 10.829 penumpang.

Namun, ada peningkatan signifikan pada jumlah kargo kedatangan yang mencapai 17.420 ton, melonjak drastis dari 2.442 ton pada 2024.

“Penurunannya sebesar 34,30 persen dibanding tahun lalu,” sebutnya.

Kondisi serupa juga terjadi pada H-6 atau Selasa (25/3/2025). Pada periode ini, jumlah penerbangan kedatangan turun dari 24 flight pada 2024 menjadi 17 flight tahun ini, dengan penurunan 29,17 persen. Namun, untuk kargo kedatangan, terdapat kenaikan 10,73 persen dari 28.223 ton menjadi 31.252 ton.

“Jumlah penumpang yang tiba juga turun 7,30 persen, dari 890 orang tahun lalu menjadi 825 orang tahun ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca di Kaltara 3 Hari ke Depan, Potensi Hujan Sedang hingga Lebat di Wilayah Ini

Adapun untuk keberangkatan pada H-6, jumlah penerbangan juga mengalami penurunan, dari 22 flight pada 2024 menjadi 17 flight di 2025, turun 22,73 persen.

Di sisi lain, kargo keberangkatan mengalami penurunan tajam hingga 39,01 persen, dari 14,4 ton menjadi hanya 8,778 ton.

“Penurunan penumpang keberangkatan lebih signifikan, yakni sebesar 26,04 persen. Dari 1.536 orang tahun lalu, kini hanya 1.136 orang,” katanya.

Dalam hal operasional, Daverius menyebut hingga saat ini belum ada kendala berarti yang mengganggu arus mudik. Namun, beberapa waktu lalu terdapat insiden teknis pada salah satu pesawat Lion Group saat hendak mendarat di Bandara Juwata Tarakan.

“Pesawat mengalami masalah pada sistem kemudi sehingga berhenti di taxiway. Untungnya, Lion Group segera mendatangkan armada pengganti dari Makassar untuk mengangkut penumpang menuju Balikpapan, sehingga jadwal tetap berjalan lancar,” jelasnya.

Baca Juga :  Hasil Uji Lab Air Limbah Belum Keluar, PT PRI Sebut Tak Pengaruhi Laut dan Nelayan

Daverius juga menyoroti faktor cuaca sebagai salah satu tantangan dalam kelancaran arus mudik. Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir bisa berdampak pada operasional penerbangan.

“Keterlambatan akibat cuaca memang ada, tapi kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan kenyamanan para pemudik,” tuturnya.

Posko Angkutan Udara Lebaran 2025 di Bandara Juwata Tarakan telah dibuka sejak 21 Maret dan akan beroperasi hingga 7 April. Posko ini melibatkan berbagai instansi, termasuk AirNav, BMKG, Dinas Perhubungan, Balai Karantina Pertanian, kepolisian, Lanud Anang Busra, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.

“Semua pihak berkomitmen memastikan arus mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar dan aman bagi para pemudik,” pungkasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *