Akses Menuju Objek Wisata Batu Lamampu Sebatik Belum Memadai

benuanta.co.id, NUNUKAN – Objek wisata Batu Lamampu menjadi salah satu objek wisata yang sangat direkomendasikan untuk wilayah Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan.

Pantainya menawarkan pesona alam yang memukau dengan ciri khas batuan karang yang unik dan pemandangan laut lepas nan luas.

Nama Batu Lamampu berasal dari bahasa etnis Tidung yang berarti batu yang timbul dan tersusun ke arah laut. Batu-batu ini dipercaya oleh masyarakat setempat memiliki kekuatan gaib dan sering dijadikan tempat untuk memohon berkah.

Pantai Batu Lamampu adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang masih alami. Jika mencari tempat untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam, Pantai Batu Lamampu adalah pilihan yang tepat.

Baca Juga :  PT Pelni Siapkan 3 Kapal untuk Arus Mudik di Kaltara

Salah satu pengunjung, Anto mengatakan hanya sering dengar nama tempat ini dan dari informasi objek wisata satu ini sempat menjadi populer dikalangan masyarakat Nunukan sekitar tahun 2000-an.

“Baru pertama kali ke pantai Batu Lamampu, akses jalannya yang belum bagus, sehingga sulit untuk dilewati,” kata Anto kepada, benuanta.co.id, Ahad (22/12/2024).

Jika objek wisata ini dikelola dengan baik dan terawat, secara otomatis tempat ini akan ramai pengunjung setiap hari, karena saat ini terlihat pengunjung sepi. Untuk suasana pantai dan batuanya bagus apalagi banyak cerita rakyat di objek wisata ini.

Baca Juga :  Lantik 4 Pejabat Fungsional, Wabup Nunukan Ingatkan soal Komitmen

Untuk sampai ke objek wisata bisa menggunakan kapal feri, maupun speedboat dari pelabuhan dermaga Sei Jepun, Nunukan Selatan menuju dermaga Binalawa Sebatik bisa membawa kendaraan sepeda motor, jika hendak membawa mobil harus menggunakan kapal feri. Setelah sampai di pulau, anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Baca Juga :  Musim Hujan, BPBD Nunukan Imbau Warga Waspada Banjir dan Longsor

Muhammad Iwan, menyampaikan sudah kedua kalinya datang di Batu Lamampu Sebatik. Sudah ada perubahan dibanding beberapa tahun lalu yang terbilang sulit untuk diakses lewat jalur darat. “Kalau sudah hujan jalanan ini tidak bisa dilewati,” jelasnya.

Padahal objek wisata seperti ini sangat bagus jika dilestarikan, apalagi ada cerita rakyat, yang bisa mengangkat nama objek wisata ini. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *