benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Nominal ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada September 2024 sebesar USD352,57 juta. Nilai ini setara dengan Rp5,55 triliun, mengacu Kurs Tengah BI 1/11 : Rp15.743.
Hal itu dikatakan Kepala Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Kalimantan Utara, Mas’ud Rifai menjelaskan, ekspor melalui pelabuhan di Kaltara, meningkat 158,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Bila dipilah menurut kelompoknya, ekspor melalui pelabuhan di Kaltara terdiri dari gas alam sebesar USD3,1 juta (Rp48,80 miliar), hasil Industri sebesar USD23,38 juta (Rp368,07 miliar), hasil tambang yang didominasi batubara USD315,95 juta (Rp4,97 triliun) dan hasil pertanian USD1,14 juta (Rp17,94 miliar).
“Berdasarkan kelompok barang, didominasi batubara, tembakau, ikan hasil laut dan kayu plywood,” katanya, Selasa, (5/11/2024)
Adapun, negara tujuan utama ekspor Kaltara adalah China USD156,85 juta (Rp2,46 triliun), India USD40,11 juta (Rp631,45 miliar), Filiphina USD29,48 juta (Rp464,10 miliar) dan Malaysia USD24,16 juta (Rp380,35 miliar).
Sementara itu, total ekspor produk asli Kaltara di September 2024 sebesar USD117,68 juta (Rp1,85 miliar). Angka ini justru mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebesar USD133,55 juta (Rp2,10 triliun).
“Jadi sebetulnya produk asli Kaltara yang diekspor hanya USD117,68 juta. Mayoritas memang dikirim melalui Kaltara, tapi sebagian lainnya lewat Jawa Timur sebesar USD4,55 juta, lalu Sulawesi Selatan USD1,14 juta,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa